Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pengedar Uang Palsu Incar Stasiun Kereta Api

Di stasiun kereta api, peredaran uang palsu juga tak kalah marak.

Editor: Sugiyarto
zoom-in Pengedar Uang Palsu Incar Stasiun Kereta Api
Warta Kota/Nur Ichsan
warga ibukota, memperlihatkan uang Rupiah nominal Rp 50 ribu, yang mereka dapatkan dari usaha berdagang, Sabtu (21/12/2013). Jelang pelaksanaan pemilu, warga diminta berhati-hati, diduga banyak uang palsu yang beredar di masyarakat. (WARTAKOTA/Nur Ichsan) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Di stasiun kereta api, peredaran uang palsu juga tak kalah marak. Dalam dua bulan terakhir, Stasiun Depok, Jawa Barat, dua kali kebobolan uang palsu.

Menurut Sasmita, Obsetter Administration Stasiun Depok, di Februari lalu, ia menemukan selembar uang palsu pecahan Rp 100.000. Sedang pada Maret ini, petugas loket menjumpai satu lembar uang palsu Rp 20.000.

Kejadian yang pertama, Sasmita menjelaskan, terjadi di pagi hari ketika antrean calon penumpang Commuter Line yang hendak berangkat kerja mengular di depan loket penjualan tiket.

Sejatinya, setiap loket dilengkapi dengan alat pendeteksi uang. Cuma saking banyaknya calon penumpang yang antre, si petugas tidak menggunakan alat itu dan mengandalkan penglihatan semata.

Alhasil, ketika uang hasil penjualan tiket kereta diserahkan ke Sasmita, ia menemukan selembar uang palsu pecahan Rp 100.000.

Sebagai sanksi atas kelalaiannya, petugas loket itu diharuskan mengganti uang tersebut.

“Itu duit palsu masih saya simpan di ruangan saya. Untuk contoh supaya jangan sampai kedapatan uang palsu lagi,” kata Sasmita.

Berita Rekomendasi

Peristiwa yang kedua dilakukan seorang lelaki paruh baya dengan mengajak petugas loket mengobrol lebih dulu.

Sesaat sebelum keretaapi berangkat, laki-laki itu membayar tiket kereta. Begitu tiket dan uang kembalian sudah di tangan, si pengedar uang palsu pun langsung masuk ke dalam keretaapi.

Petugas loket yang telat menyadari uang yang dia terima adalah palsu, tak sempat mengejar si pelaku.

Saking kesalnya, Sasmita mengungkapkan, petugas loket itu langsung merobek-robek uang palsu bernominal Rp 20.000 tersebut.

Berbeda dengan di Stasiun Depok, beruntung Stasiun Tanah Abang tahun ini belum pernah tertipu rupiah palsu.

Kejadian uang palsu terakhir, Jajat Sudrajat, Kepala Stasiun Tanah Abang, mengatakan, mereka alami menjelang pergantian tahun di Desember 2013.

Untuk mengecoh, si pengedar uang palsu melipat uang yang akan diserahkan ke petugas loket.

Ada juga yang membeli tiket keretaapi dalam jumlah banyak, lalu menyelipkan beberapa uang palsu di antara uang asli yang mereka berikan.

Nah, saking banyaknya penumpang yang membeli tiket waktu itu, petugas loket tidak sempat memeriksa uang yang dia terima.

”Pas setor baru ketahuan. Ya, jadinya, petugas tersebut nombok,” beber Jajat.

Seperti di Stasiun Depok, loket penjualan tiket Stasiun Tanah Abang juga dilengkapi dengan alat pendeteksi uang palsu.

Cuma, petugas loket terkadang hanya menerawang uang yang ia curigai palsu dengan bantuan cahaya dari layar monitor komputer.
Dalam kondisi ramai calon penumpang, pemeriksaan semacam ini kadang diabaikan. Maklum, dalam sehari ada 40.000 orang yang naik kereta dari stasiun ini.

Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas