Pengakuan Anas: Misteri Demi Misteri yang Sedang dan Akan Terbongkar
Episode-episode selanjutnya masih menarik untuk ditunggu.
Editor: Dahlan Dahi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketika para politisi sibuk berkampanye, Anas Urbaningrum sibuk "bernyanyi" di kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Nyanyian itu terkait dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), putra SBY, Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas, dan Bank Century.
Beberapa pengakuan Anas ke publik melalui media massa membuat masalah gelap di sekitar "nama-nama besar" itu pelan-pelan terkuak.
Anas Urbaningrum terpental dari jabatannya sebagai Ketua Umum DPP Partai Demokrat dan masuk penjara KPK dengan tuduhan menerima gratifikasi pada proyek Hambalang dan proyek-proyek lainnya serta tindak pidana pencucian uang (TPPU).
Salah satu barang bukti yang disita KPK adalah sebuah mobil Toyota Harrier. Belakangan Anas mengungkapkan kepada publik bahwa uang muka pembelian mobil itu merupakan pemberian SBY.
Pengakuan terbaru Anas itu menarik, setidaknya karena dua hal:
1. Kalau memang Harrier itu dibeli (uang mukanya dari SBY), apakah masih termasuk gratifikasi yang menjadi tindak pidana?
2. Kalau SBY yang memberikan uang muka, dan memang terbukti bahwa Harrier itu hasil gratifikasi, bagaimana status SBY sebagai pemberi uang muka?
Soal dana kampanye Partai Demokrat dan SBY juga tak kalah menariknya. Apakah terkait dengan mantan Bendahara Partai Demokrat yang kemudian meninggal ataukah Bank Century ataukah kedua-duanya.
Anas juga melemparkan teka-teki: Dokumen yang menyangkut dana kampanye diterima dari seseorang 10 bulan lalu (Juni 2013). Siapa dia?
Episode-episode selanjutnya masih menarik untuk ditunggu.
Berikut beberapa updating:
Dana Kampanye Demokrat dan SBY 2009
1. Anas mengatakan ada dugaan masalah pada dana kampanye Partai Demokrat dan SBY pada pemilu legislatif dan Pemilihan Presiden 2009.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.