Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pengakuan Anas: Misteri Demi Misteri yang Sedang dan Akan Terbongkar

Episode-episode selanjutnya masih menarik untuk ditunggu.

Editor: Dahlan Dahi
zoom-in Pengakuan Anas: Misteri Demi Misteri yang Sedang dan Akan Terbongkar
Tribunnews/Dany Permana
Mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum (memakai rompi tahanan) diperiksa oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Jumat (28/3/2014). Anas diduga terkait korupsi dalam proyek Hambalang, yang juga melibatkan mantan Menpora, Andi Mallarangeng. (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA) 

Masalah itu berupa beberapa nama penyumbang (peorangan maupun perusahaan) yang tercatat didaftar penyumbang tapi sesungguhnya tidak menyumbang. Nama penyumbang yang sesungguhnya malah tidak terdaftar? Siapa dia?

2. Anas mengaitkan sumbangan dari penyumbang misterius itu dengan skandal pembobolan Bank Century.

3. Dokumen yang menyangkut dana kampanye diterima dari seseorang 10 bulan lalu (Juni 2013). Siapakah dia, belum diungkap.

Mobil Harrier

  1. Anas mengaku menerima uang Rp 250 juta langsung dari SBY. Uang itu dijadikan uang muka untuk membeli mobil Harrier dari Nazaruddin, Bendahara Partai Demokrat ketika itu. Mobil Harrier itu adalah barang bukti kasus gratifikasi yang menjerat Anas ke penjara KPK.

  2. Anas memberitahu pimpinan KPK mengenai hal itu sejak dua tahun lalu.

Sebut Ibas Terima Duit

  1. Berita Rekomendasi

    Anas menyebut Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas, menerima uang 200 ribu dolar AS di Jalan Ciasem, Jakarta.

  2. Pengacara Anas mengatakan alasan pemberian uang tersebut: "Ini dalam konteks terkait tugas khusus yang dijalankan Mas Anas." Pengacara berjanji menjelaskan pekan depan.

  3. Menurut pengacara Anas, pengakuan tersebut masih terkait dengan rangkaian materi kasus korupsi yang dituduhkan kepada Anas, kasus dugaan penerimaan gratifikasi terkait proyek Hambalang

  4. Pada sekitar Maret 2013, Yulianis mengungkapkan bahwa Ibas dalam catatan pengeluaran perusahaan tercantum menerima 200 ribu Dolar AS pada saat Kongres Partai Demokrat di Bandung 2010. Yulianis yang juga anak buah M Nazaruddin itu meyakini, bahwa uang tersebut juga berasal dari penggarapan proyek perusahaan Permai Group. Ibas pernah membantah tuduhan ini.

LEBIH DALAM:

* Kasus Bank Century

* Kasus Hambalang

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas