Isu Kebebasan Beragama Dianggap Calon Legislatif Tidak Seksi
Isu kebebasan beragama tidak menjadi perhatian serius pada Pemilu 2014. Hal itu didapat dari survei yang dilakukan Setara Institute.
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Isu kebebasan beragama tidak menjadi perhatian serius pada Pemilu 2014. Hal itu didapat dari survei yang dilakukan Setara Institute.
"Isu kebebasan beragama kurang seksi jadi jualan di kampanye. Tidak ada parpol dan caleg mengambil isu ini," kata Ketua Setara Institute Hendardi di kantor Setara, Jakarta, Selasa (1/4/2014).
Survei Setara memperlihatkan sebanyak 67% responden menilai isu tersebut tidak diangkat karena ketidakpahaman para politisi maupun elite partai politik. Sedangkan 18% responden menyatakan isu kebebasan beragama merupakan isu privat sehingga tidak menjadi perhatian para politisi. Sebanyak 8% responden mengaku isu kebebasan beragama kuran menarik dan sisanya 7% responden menilai ada isu lain yang lebih penting.
Namun, Hendardi mengatakan responden masih yakin pemilu 2014 dapat memberikan perubahan terhadap kebebasan beragama. "Bila publik memilih individu yang memperjuangkan kebebasan beragama," katanya.
Setara menggelar survei bertujuan untuk mengetahui persepsi 100 korban kebebasan beragama tentang pemilu 2014. Laporan survei 100 korban kebebasan beragama diperoleh dengan melakukan tanya-jawab terhadap para respondeng sejak tanggal 5 Maret-30 Maret 2014.
Survei kuantitatif ini menggunakan metode purposif dalam menetapkan sampel survei dimana Setara menetapkan secara cermat 100 korban kebebasan beragama yang memiliki ciri-ciri spesifik dan karakteristik tertentu sehingga relevan dengan struktur dan tujuan penelitian.