Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Surat Ardi Bakrie Bentuk Arogansi Pemilik Media ke Ruang Redaksi

Ardi Bakrie marah kepada petinggi portal berita itu karena mendapati halaman depan bertengger iklan Joko Widodo

Editor: Yudie Thirzano
zoom-in Surat Ardi Bakrie Bentuk Arogansi Pemilik Media ke Ruang Redaksi
Tribun Medan/RISKI CAHYADI
Calon Presiden dari Partai Golkar, Aburizal Bakrie (kiri) ditemani anak dan menantunya, Ardi Bakrie (tengah) dan Nia Ramadhani saat mengikuti kampanye terbuka Partai Golkar di Lapangan Merdeka, Medan, Sumatera Utara, Kamis (20/3/2014). Aburizal Bakrie mengajak ribuan simpatisan partai tersebut untuk memberikan suaranya memenangkan Pileg dan Pilpres pada Pemilu 2014. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Surat ancaman Anindra Ardiansyah Bakrie atau Ardi Bakrie, CEO Viva.co.id terhadap sejumlah petinggi redaksi dianggap seagai bentuk intimidasi.

Ketua Umum Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia, Eko Maryadi, mengatakan, Ardi Bakrie tidak paham konsep firewall (pagar api) antara keputusan redaksi dengan kekuasaan iklan.

"Ardi Bakrie jelas memanipulasi independensi redaksi  dengan iklan. Ini menunjukkan Ardi tidak paham firewall (pagar api) antara keputusan redaksi dengan kekuasaan iklan," kata Eko Maryadi.

Ancaman Presdir/CEO Viva itu terungkap setelah beredar surat elektronik dari Ardi Bakrie ke Pemred dan Redaktur Pelaksana Viva.

Dalam surat itu Ardi menuding ada penyusup karena munculnya iklan calon presiden Joko Widodo (Jokowi) di portal Viva.

Kepada wartawan, Ardi Bakrie mengakui dirinya marah kepada para petinggi portal berita itu karena mendapati halaman depan yang tidak pantas untuk iklan ternyata bertengger iklan Joko Widodo. Ardi justru mengungkap demi menegakkan independensi.

"Itu iklan, foto, di tempat yang seharusnya netral. Ini preseden buruk, sebuah portal berita yang independen harusnya tidak boleh ada iklan siapapun di situ," kata Ardi ketika ditanya pers usai mengikuti pengajian di Masjid Baiturrohman gedung DPR RI Jakarta,  Selasa (8/4/2014).

BERITA REKOMENDASI

Namun Eko Maryadi justru menilai pernyataan Ardi manipulatif.

"Kalau itu memang halaman dijual kenapa harus memaki-maki Pemred Viva. Ardi boleh kuasai duit bapaknya tapi jangan intimidasi redaksi," kata Eko.

Ardi adalah putra Aburizal Bakrie, Ketua Umum DPP Golkar sekaligus calon presiden dari partai tersebut.

Sementara Jokowi adalah calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Melalui surat elektronik atau e-mail tersebut yang ditujukan "Kepada Para Direksi, Khususnya Pemred", Ardi meminta iklan Jokowi segera diganti.


Bahkan, jika ada yang tidak suka dengan kebijakannya itu, ia mempersilakan untuk mundur. Ia menunggu surat pengunduran diri itu sebelum "ayam berkokok".

               LIHAT Isi Surat Ardi Bakrie kepada Direksi dan Pemred Viva.co.id

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas