Via SMS, Suryadhama Ali Undur Rapat Penentuan Nasibnya di PPP
Dijadwalkan, rapat Pleno sendiri dijadwalkan dimulai pukul 19.00 WIB dan akan dihadiri oleh seluruh petinggi DPP PPP
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Rapat pleno membahas nasib Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Suryadharma Ali di Kantor Dewan Pimpinan Pusat PPP di Jakarta, malam ini, Senin (14/4/2014) diundur.
Wakil Ketua Umum PPP Emron Pangkapi mengatakan rapat pleno tersebut tiba-tiba harus diundur. Pasalnya, informasi diundurnya rapat pleno malam ini diterima melalui pesan singkat (SMS) yang dikirim langsung oleh Suryadharma Ali kepada 54 dari 55 anggota dewan pimpinan pusat PPP.
"Berdasarkan informasi yang sangat tiba-tiba malam ini sekitar 15 menit yang lalu ada SMS yang masuk dari bapak ketua umum PPP, Suryadharma Ali," ungkap Emron dalam konferensi pers di kantor DPP PPP, Jakarta, Senin (14/4/2014).
Dijadwalkan, rapat Pleno sendiri dijadwalkan dimulai pukul 19.00 WIB dan akan dihadiri oleh seluruh petinggi DPP PPP, termasuk Suryadharma.
Adapun alasan pengunduran rapat ini, berdasarkan pesan singkat Suryadharma, seperti dibacakan Emron, adalah banyak pengurus harian PPP yang masih fokus mencermati penghitungan suara di dapilnya masing-masing.
Dia jelaskan, rapat malam ini diadakan setelah 27 Dewan Pimpinan Wilayah PPP melakukan pertemuan untuk mendesak pemberian sanksi kepada Suryadharma.
"Semalam ramai, semuanya datang kecuali dari enam wilayah. Dari 27 DPW, hanya ada 6 DPWdak hadir. Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Lampung, DKI Jakarta, Bali dan Sulawesi Tenggara," kata Emron
Menurutnya, pertemuan tersebut kemudian menghasilkan sejumlah keputusan yang kemudian diteruskan kepada DPP.
"Poin pertemuan semalam adalah mereka meminta DPP untuk mengadakan rapat pleno terhadap kader yang melanggar, yakni Ketua Umum Suryadharma Ali, Wakil Ketua Majelis Nur Muhammad Iskandar dan Djan Faridz,"
Sebelumnya, ketiga nama tersebut dianggap melanggar AD/ART partai karena menghadiri kampanye dan mendukung Partai Gerindra secara terang-terangan. Dia menjelaskan, sanksi untuk Suryadharma dan Nur masih akan diputuskan dalam rapat malam ini, karena keduanya memegang jabatan struktural di dalam partai. Sementara Djan Faridz yang tidak memegang jabatan struktural, menurutnya sudah dikeluakan dari keanggotaan partai.
Adapun isi pesan singkat yang dikirimkan Suryadharma Ali tersebut adalah sebagai berikut:
"Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. PH DPP yang terhormat, rapat PH DPP hari ini 14 April 2014 pukul 19.00 WIB diundur. Mengingat para pengurus harian banyak yang masih di daerah untuk mencermati penghitungan suara di Dapilnya masing-masing. Demikian pemberitahuan ini. Terimakasih.
Wasalam,
Ketua Umum
Suryadharma Ali