KMC Komando Mampu Berjalan di Rawa dan Sungai Dangkal
Untuk tahap awal, KMC Komando bakal disebar ke Komando Resor Militer yang ada di wilayah kepulauan
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Budiman menyebutkan pihaknya sengaja mengembangkan kapal motor cepat (KMC) Komando lantaran pola tempur ke depan sangat bergantung pada tingkat kecepatan dan ketepatan.
Untuk itu pihaknya juga telah memesan 10 unit KMC Komando. Untuk tahap awal, KMC Komando bakal disebar ke Komando Resor Militer yang ada di wilayah kepulauan.
"Pertama untuk Maluku Utara, Papua di kepulauannya. Sulawesi Utara, Buton-Sulawesi Tenggara, Nusa Tenggara Timur, Jawa di Kepulauan Seribu, Kepulauan Mentawai, Aceh, Natuna, Kepulauan Riau, dan Bangka Belitung," kata Budiman pada peluncuran KMC Komando, Pantai ABC Ancol, Jakarta Utara, Selasa (29/4/2014).
Dirinya mengatakan, kebutuhan prajurti untuk transportasi cukup besar di daerah kepulauan terpencil sehingga kapal tersebut diharapkan dapat menyelesaikan masalah transportasi di sana.
"Jujur, kadang-kadang kita sedih. Prajurit kita yang di pesisir, Koramil, terpencil kadang-kadang mereka memiliki keterbatasan dalam transportasi. Minta bantuan satuan lebih tinggi, dia terbatas juga. Jangan sampai tentara saya minta bantuan pihak lain," jelasnya.
Menurutnya, kapal tersebut memang cocok untuk wilayah kepulauan. Terlebih, ia memiliki kemampuan untuk mengantar pasukan hingga tepi pantai. KMC Komando pun tak menemukan banyak kendala ketika berada di kedalaman rendah.
"Kalau kedalamanannya ada kurang dari 1 meter masih kehisap pasirnya. Satu meter kita berani, tapi tidak kecepatan maksimal," ujarnya.
Budiman menjelaskan, daerah yang tahun ini mendapat prioritas adalah Kepulauan Seribu, Sangihe Talaud, Riau, Natuna, Buton, NTT, Mentawai, Kalimantan Barat, Maluku dan Maluku Utara. KMC ini dapat dioperasikan di daerah rawa, laut, sungai dan pantai.
"Kapal ini juga mampu untuk pendaratan pasukan di pantai dan mampu berlayar terus menerus sejauh 250 NM dengan kecepatan 35 knot," kata Budiman.