Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bedanya Mobil Esemka dan Mobil Listrik

Mobil Esemka yang digembar-gemborkan Jokowi saat hendak maju sebagai Gubernur DKI Jakarta, disebut-sebut hanya untuk tujuan politis saat itu.

Penulis: Danang Setiaji Prabowo
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Bedanya Mobil Esemka dan Mobil Listrik
PT Solo Manufaktur Kreasi (PT SMK) bersama Solo Technopark saat ini tengah menggodok desain khusus Mobil Esemka Rajawali k 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mobil Esemka yang digembar-gemborkan mantan Wali Kota Solo Jokowi saat hendak maju sebagai Gubernur DKI Jakarta, disebut-sebut hanya untuk tujuan politis saat itu.

Mengenai hal tersebut, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh, enggan mengomentarinya. Menurutnya publik bisa menilai sendiri mengenai hal tersebut.

"Silakan nilai sendiri," kata Nuh singkat di kantor Kemendikbud, Jumat (2/5/2014).

Nuh lebih memilih menjawab perbedaan mobil listrik yang dicanangkan Kemendikbud, hasil kerja sama dengan beberapa universitas seperti UI, UNS, ITB.

"Saya tidak punya ambisi politik. Mobil listrik sudah dari 2012 kami rancang. Yang membedakan, dari permulaan sudah beda. Kami berangkat dari research, kemudian masuk sistem design. Jadi berbeda dengan Esemka yang perangkatnya assembly," papar Nuh.

"Kalau Esemka, komponen A dan B dirakit, berangkat. Ini (mobil listrik) tidak begitu. Kami kuasai teknologi terlebih dulu. Misalnya, bagaimana teknologi transmisi untuk mobil tanpa bahan bakar, pengereman bagaimana. Motornya seperti apa, recharging seperti apa, itu yang kami kuasai dulu," lanjutnya.

Nuh menambahkan, setelah teknologi mobil listrik dikuasai, maka akan masuk fase kedua yakni sistem design. Seperti bagaimana merancang sasis mobil, berat mobil, kekuatan motor, sampai energi yang digunakan.

Berita Rekomendasi

"Mobil listrik merancang sendiri dari chasis, berat, kekuatan motor. Itu sampai dihitung sampai berapa jam berjalan untuk jalan tanjakan, katakan 20 derajat kemiringannya, berapa energi yang digunakan. Tiap 100 kilometer dievaluasi. Ada titik evaluasi. Jadi dari berangkatnya saja sudah beda," imbuhnya.

Tags:
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas