Kak Seto: Sy Terduga Pelaku Penganiaya Renggo Juga Korban
terduga pelaku yang masih dibawah umur juga menjadi korban lingkungan keluarga atau tempat bermain
Penulis: Wahyu Aji
![Kak Seto: Sy Terduga Pelaku Penganiaya Renggo Juga Korban](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/20140504_164712_pemakaman-renggo-kadapi.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Seto Mulyadi pemerhati anak menyebutkan, dalam digaan kasus penganiayaan terhadap Renggo Kadapi (11), yang diduga dilakukan Sy (13), kakak kelasnya sendiri harus dipandang objektif.
Menurutnya, terduga pelaku yang masih dibawah umur juga menjadi korban lingkungan keluarga atau tempat bermain, sehingga nekat melakukan penganiayaan.
Pria yang akrab disapa Kak Seto itu mengatakan, dalam hal ini orangtua harus bertanggungjawab atas perbuatan anaknya.
"Mereka semua adalah korban, karena mereka masih anak-anak, dan anak-anak lah peniru yang baik. Apakah itu peniru dari tontonan film, lingkungan keluarga, dan lingkungan bermainnya," kata Kak Seto di Mapolres Metro Jakarta Timur, Rabu, (7/5/2014).
Lebih lanjut dirinya menyebutkan, akan melakukan mediasi terhadap kedua belah pihak keluarga, untuk mencari jalan keluar yang tidak merugikan kedua belah pihak.
"Orang tuapun kita mediasikan, yang jelas posisi anak jangan disalahkan, dalam hal apapun," katanya.
Diketahui, tewasnya Renggo bocah kelas V SDN 09 Pagi Makasar, Jakarta Timur yang diduga menjadi korban penganiayaan kakak kelasnya, Sy (13). Untuk mengotopsi jenasah korban, pihak kepolisian bersama petugas Dinas Pemakaman dan Pertamanan DKI Jakarta menggali makam Renggo di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Cipinang Asem, Makasar Jakarta Timur, Minggu (4/5/2014) malam.
Penganiayaan berujung kematian itu bermula pada Senin (28/4/2014) lalu, saat korban yang bertubuh tambun tanpa sengaja menyenggol tubuh Sy.
Senggolan tersebut membuat eskrim yang dipegang dan sedang diminum Sy terjatuh.
Meski Renggo sudah meminta maaf dan mengganti dengan uang minuman seharga Rp 1.000 itu, Sy yang sudah tersulut emosi justru memukul perut, wajah dan bokong korban. Peristiwa ini diketahui oleh dua rekan Sy yang berjaga di luar kelas untuk mengawasi situasi.
Mulanya, Renggo tak menceritakan penganiayaan yang dialaminya kepada keluarga. Namun, kesehatan yang terus menurun membuat Renggo akhirnya mengakui telah dianiaya Sy.
Pada Sabtu (3/5/2014) malam sekitar pukul 23.00 WIB, Renggo dirujuk ke Rumah Sakit Polri, Kramat Jati setelah kejang-kejang hingga muntah darah. Nyawa korban tak tertolong, dan dinyatakan meninggal dunia pada Minggu (4/5/2014) dinihari sekitar pukul 01.00 WIB.