Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Prabowo Blunder Tanggapi Suryadharma Tak Bersalah dalam Kasus Haji

"Rakyat pasti kecewa Prabowo justru membela terduga korupsi demi perkawanan di koalisi. Itu melecehkan KPK namanya,” kata Arbi Sanit.

Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Y Gustaman
zoom-in Prabowo Blunder Tanggapi Suryadharma Tak Bersalah dalam Kasus Haji
Tribunnews/Dany Permana
Menteri Agama, Suryadharma Ali berjalan meninggalkan kantornya di Kementerian Agama RI, Jakarta Pusat, Jumat (23/5/2014). Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menetapkan Suryadharma Ali sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi penyelenggaraan haji di Kemenag pada tahun 2012-2013. (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hasanuddin Aco

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Prabowo Subianto yang tak percaya Menteri Agama Suryadharma Ali bersalah dalam kasus dugaan korupsi penyelenggaraan haji mendapat kritik keras. Sikap bakal calon presiden ini dinilai melecehkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Pengamat politik Universitas Indonesia (UI), Arbi Sanit menilai selama ini KPK sudah menunjukkan integritasnya dalam menangani semua kasus didasarkan fakta hukum, bukan faktor politik. Apalagi, semua perkara yang diproses bersalah dikuatkan oleh putusan pengadilan.

Arbi mengangap aneh jika Prabowo justru tidak percaya dengan langkah penyidik KPK menetapkan Suryadharma, lantaran partai yang dipimpinnya PPP masuk koalisi Gerindra. Jelas,sikap Prabowo demikian tidak mendukung upaya pemberantasan korupsi oleh KPK.

“Enggak ada politisasi, KPK dipercaya masyarakat, karena tidak berpihak. Kalau bilang begitu, maka Prabowo akan mengurangi suara koalisinya. Rakyat pasti kecewa Prabowo justru membela terduga korupsi demi perkawanan di koalisi. Itu melecehkan KPK namanya,” kata Arbi saat dihubungi di Jakarta, Senin (26/5/2014).

Arbi kemudian mencontohkan bagaimana PKS yang membela pimpinannya yang terlibat korupsi dan rakyat pemilih kecewa sehingga dalam pemilu lalu suaranya turun. Nah, kalau Prabowo juga sikapnya membela orang yang disangka korupsi, maka kepercayaan pemilih juga akan turun.

“Itu namanya Prabowo mau menekankan persahabatan ketimbang kepemimpinan. Itu jelas menunjukkan pemimpin tidak tegas, ragu menyikapi masalah korupsi malah,” ujarnya.

“Kalau dia dibela terus akan menderita. Justru kalau Prabowo mau mengesankan tidak melindungi koruptor, harusnya dorong mundur. Sikap dia sudah menimbulkan kesan, belum berkuasa saja sudah melindungi, bagaimana kalau sudah berkuasa. Budaya Soeharto balik lagi, yang melakukan korupsi dilindungi,” jelasnya.

Ia menambahkan, sikap membela SDA yang sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK, dapat membuat integritas Prabowo menurun karena tidak menunjukkan konsistensi terhadap antikorupsi. Orang akan dibuat takut karena seperti Soeharto yang melindungi korupsi.

Sebelumnya, saat berkunjung ke kediaman pengusaha Hary Tanoesoebidjo, Jalan Ciranjang, Kebayoran Baru, Kamis, (22/5/2014) malam, Prabowo mengatakan tidak percaya SDA bersalah dalam kasus penyelenggaraan haji.

“Saya juga terkejut mendengar berita itu. Saya garis bawahi ini, secara pribadi tidak percaya bahwa SDA bersalah," kata Prabowo.

“Kita lihat dari momentum waktu. Saya berharap jangan sampai KPK digunakan sebagai alat politik bagi siapapun,” tukas bakal calon presiden yang diusung Gerindra, PPP, PAN, PKS, Golkar dan PBB ini.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas