Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

JK: Kader Golkar Pilih Bekas Ketua Umumnya, Wajar dan Waras!

Calon Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menilai dukungan kader Golkar kepadanya tidak melanggar aturan. Ini alasan kuatnya.

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Agung Budi Santoso
zoom-in JK: Kader Golkar Pilih Bekas Ketua Umumnya, Wajar dan Waras!
Warta Kota/henry lopulalan
KAMPANYE PERTAMA JK - Cawapres Jusuf Kalla bertemu dengan Mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Hasyim Muzadi dan sejumlah Kyai pengelola pondok pesantren NU di hari pertama kampanye dengan memotong tumpeng, di Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (4/6/2014). Pertemuan pengurus pesantren diseluruh Indonesia ini mendukung pasangan Capres-Cawapres Jokowi-JK. Warta Kota/henry lopulalan 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menilai dukungan kader Golkar kepadanya tidak melanggar aturan. Hal itu berbeda ketika kader tidak memilih Golkar saat pemilihan legislatif.

Menurut JK, pemilihan legislatif dan presiden dua hal yang berbeda.

"Sangat salah bila kader Golkar tidak memilih Golkar saat pemilihan legislatif. Tetapi kalau pilpres lebih kepada figur," kata mantan Ketua Umum DPP Golkar itu saat menghadiri dukungan keluarga besar eksponen Tri Karya Golkar di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Minggu (8/6/2014).

JK mengatakan kader Golkar yang memilih dirinya sangat wajar. Apalagi, kata JK, ia pernah menjabat sebagai ketua umum Golkar. JK diketahui mendampingi Calon Presiden Joko Widodo pada Pemilihan Presiden 2014.

"Kalau teman-teman memilih bekas ketua umum dan kader (Golkar) itu sangat wajar dan waras," ujarnya.

Namun, ia membantah bila kader lainnya yang mendukung pasangan Prabowo-Hatta tidak waras. Golkar diketahui tergabung dengan koalisi Merah Putih mendukung pasangan Prabowo-Hatta.

"Saya tidak mengatakan yang lain tidak waras tapi taat. Tap taat juga ada batasnya," ujarnya.

Ia pun menegaskan tidak membawa gerbong Golkar untuk mendukungnya pada pilpres 2014. Ia mengatakan dukungan kader Golkar kepada dirinya bersifat pribadi.

"Saya tidak (bawa nama Golkar), saya tetap sebagai JK," imbuh Ketua Umum PMI itu.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas