Keluarga Besar NU Berduka KH Khotib Umar Meninggal
Dalam tiga tahun terakhir Kiai Khotib disebut mengalami gangguan pada jantungnya, hingga harus keluar masuk rumah sakit.
Penulis: Y Gustaman
Editor: Rendy Sadikin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Keluarga besar Nahdlatul Ulama kembali berduka atas berpulangnya KH Khotib Umar, pengasuh Pondok Pesantren Raudlatul Ulum, Sumber Wringin, Sukowono, Jember. Almarhum tercatat sebagai Mustasyar (Penasehat) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) meninggal Minggu (8/6/2014) sore.
Ketua Pimpinan Pusat Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Choirul Saleh Rasyid, mengatakan KH Khotib Umar meninggal dunia sekitar pukul 17.00 WIB di RS Dr Soebandi, Jember. Dalam tiga tahun terakhir Kiai Khotib disebut mengalami gangguan pada jantungnya, hingga harus keluar masuk rumah sakit.
"Saat ini jenazah disemayamkan di rumah di Surber Wringin. Besok pagi sekitar pukul setengah delapan jenazah akan dimakamkan di pemakaman keluarga," terang Choirul di Jakarta dalam rilis yang diterima Tribunnews.com.
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj, menyampaikan duka mendalam atas nama pribadi dan keluarga besar NU. Menurutnya, Kiai Khotib adalah ulama besar, seorang pejuang yang wara' dan sangat disegani di kalangan Nahdliyin.
"Gus Dur (KH Abdurrahman Wahid) sangat hormat ke Kiai Khotib. Beliau salah satu kiai sepuh yang sangat berwibawa, terutama di Jawa Timur," kata Kiai Said.
Kiai Said sendiri mengaku beruntung sudah beberapa kali bisa berinteraksi langsung dengan Kiai Khotib. "Saya sudah tiga kali sowan. Tentu kita kehilangan seorang guru, ulama besar yang sudah mengajarkan banyak ilmu," ujarnya. Sebagai penghormatan terakhir, Kiai Said instruksikan kepada umat Islam, khususnya Nahdliyin, mendirikan salat ghaib.
"Yang di Jawa Timur, yang berkesempatan, langsung takziah. Yang tidak memungkinkan, mari kita mendirikan salat ghaib," imbau Kiai Said.