Aktivis 98: Penolakan Diskusi Tanda Kebangkitan Orde Baru
Juru bicara Aktivis 98, Bayu, mengatakan penolakan diskusi tersebut merupakan representasi dari tindakan orde baru yang disinyalir akan bangkit.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Rendy Sadikin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah mantan aktivis 98 tidak diizinkan menggelar diskusi di gedung Kementerian Pemuda dan Olah Raga. Padahal izin gedung dan keamanan sudah didapatkan tiga hari sebelumnya.
Juru bicara Aktivis 98, Bayu, mengatakan penolakan diskusi tersebut merupakan representasi dari tindakan orde baru yang disinyalir akan bangkit.
"Kami hendak melakukan diskusi tentang ancaman kebangkitan orde baru, dan dihalangin dengan cara cara orde baru. Berarti apa yang kita diskusikan penting, dan benar adanya," ujar Bayu di Jalan Gerbang Pemuda, Selasa (24/6/2014).
Bayu mengatakan apa yang akan didisikusikannya tidak ada kaitan dengan salah satu pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres). "Tidak ada kaitannya, ini pure diskusi kepemudaan. Tidak ada Jokowi ataupun Prabowo," ujar Bayu.
Bayu mengatakan pihaknya akan terus menunggu di depan Gedung Kemenpora hingga ada kejelasan. "Kami akan terus menunggu, bersama teman teman yang lain yang menyusul datang, menunggu kejelasan," ujar Bayu.
Pantauan Tribunnews, hingga berita ini diturunkan, puluhan aktivis masih berkumpul di depan gedung Kemenpora. Puluhan aparat kepolisian menjaga di dalam dan di luar pagar gedung yang ditutup rapat tersebut.