Izin Diskusi Aktivis 98 Dibatalkan, Polisi Siaga di Kemenpora
Hingga berita ini ditulis, aktivis 98 yang umumnya mengenakan pakaian warna hitam masih berkumpul di depan pagar Kemenpora.
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Rendy Sadikin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Pemuda dan Olah Raga menolak tempatnya dijadikan tempat diskusi yang digelar aktivis 98, Selasa (24/6/2014) pagi.
Rencananya acara itu dihadiri 2.000 aktivis yang menggelar diskusi di lingkungan Kemenpora, tepatnya di Ruangan Wisma Pemuda. Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto mengatakan kronologis kejadian.
Pada pukul 06.50 WIB, Adrian Napitupulu dan Erwin Usman sebagai Tokoh Aktivis 98 selaku panitia kegiatan tiba di depan pintu gerbang kantor Kemenpora. Namun pintu gerbang Kemenpora ditutup dan tidak bisa masuk. Alhasil, mobil Nissan Terano warna hitam Nomor Polisi B2102EL tidak bisa masuk.
Kemudian Kasat Intel Polres Metro Jakpus, melakukan koordinasi dengan yang bersangkutan dan memberikan penjelasan bahwa kegiatan tidak bisa dilaksanakan karena pihak Kemenpora membatalkan izin penggunaan tempat Wisma Menpora untuk digunakan giat aktivis 98.
Lalu pukul 07.15 WIB sekitar 45 personel anggota Polsek Metro Tanah Abang datang melakukan pendekatan persuasif edukatif pada Adrian Napitupulu terkait pembatalan kegiatan oleh pihak Kemenpora.
Akhirnya pukul 07.30 WIB Adrian Napitupulu bersama satu orang temanya, meninggalkan pintu gerbang. Dan terlihat tidak senang dan tidak terima acara itu dibatalkan. Sementara itu Erwin Usman bersama delapan panitia masih tetap bertahan di depan pagar Kemenpora sambil duduk duduk ngobrol.
"Ruangan Wisma Pemuda yang akan dipergunakan untuk giat sesuai permohonan izin digunakan untuk acara ramah tamah dan pentas musik perkusi. Saat ini kursi sudah ditata rapi, dekorasi. Tapi terpasang spanduk besar di dinding depan ( backdrop) bertuliskan : Gerakan 98 melawan kebangkitan Orba. Dan Soeharto bukan pahlawan. Waspadai Rezim Represif mengancam lawan," terang Rikwanto di Mapolda Metro Jaya.
Rikwanto menambahkan sementara ini para peserta yang sudah hadir di sekitar lokasi sebanyak sembilan pimpinan Erwin Usman. Sementara Adrian Napitupulu, meninggalkan lokasi, situasi sementara kondusif.
Sebelumnya, Juru Bicara Kemenpora, Gatot S Dewa Broto mengatakan pihaknya tidak mengizinkan para aktivis 98 untuk menggelar diskusi. Menurutnya, diskusi tersebut sarat akan muatan politis yang mendukung salah satu pasangan capres-cawapres.
"Ini perlu saya sampaikan kepada masyarakat, memang tadi malam sudah keluar izinnya dan aulanya sudah disediakan. Namun kami dapat informasi acara ini kemungkinan cenderung politik," kata Gatot di depan pagar Kemenpora, Selasa (24/6/2014).
Gatot menuturkan, latar belakang panggung yang kan digunakan sebagai tempat diskusi terdapat gambar sarat politis. Menurutnya, Kemenpora akan bersikap netral dalam Pilpres yang tidak memihak salah satu pasangan capres-cawapres.
"Faktanya backdrop di panggung terlihat kecenderungan alat politik," ujarnya.
Hingga berita ini ditulis, aktivis 98 yang umumnya mengenakan pakaian warna hitam masih berkumpul di depan pagar Kemenpora. Sementara, pagar Kemenpora masih tergembok dengan dijaga beberapa aparat kepolisian.