Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kalau Pilpres Berjalan Tertib, Indonesia Akan Jadi Negara Demokratis Terbaik Dunia

Kalau Pilpres Rabu esok berjalan lancar dan aman, Indonesia akan jadi salah satu negara demokratis terbaik dunia.

Penulis: Edwin Firdaus
Editor: Agung Budi Santoso
zoom-in Kalau Pilpres Berjalan Tertib, Indonesia Akan Jadi Negara Demokratis Terbaik Dunia
TRIBUNNEWS.COM/HERUDIN
Lingkaran Survei Indonesia (LSI) memaparkan hasil temuan survei nasional, di Jakarta Timur, Senin (7/7/2014). Survei LSI menunjukkan tren elektabilitas pasangan calon presiden-wakil presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla mengalami kebangkitan sehingga mencapai dukungan 47,80 persen, lebih unggul 3,60 persen dari pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa yang memperoleh dukungan 44,20 persen. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Komite Penyelamat Organisasi (KPO) Kongres Advokat Indonesia (KAI), Erman Umar berharap Pemilihan Umum Presiden 2014 berjalan dengan damai. Dia pun berharap pemerintah dan penyelenggara pemilu bisa bersikap netral.

"Kami berharap presiden dan jajarannya, KPU, Bawaslu, dan penegak hukum bersikap netral dan tidak mempengaruhi pemilih. Kami harapkan pemilih dapat memilih sesuai aspirasi," kata Erman saat berbincang dengan Tribun di Jakarta Selasa (8/7/2014) malam.

Pasalnya, netralitas tersebut, menurut Erman, bisa menjamin terciptanya pemilu damai. Jika pemilu berlangsung damai, maka Indonesia akan mendapat sorotan sebagai salah satu negara yang demokratis.

"Kalau tidak chaos (rusuh), Indonesia akan menjadi negara yang demokratisasinya dianggap terbaik di dunia," kata praktisi hukum tersebut.

Dalam kesempatan sama, Erman dan jajaran KPO-KAI mengapresiasi putusan MK yang memutus Pemilu Presiden satu putaran. Putusan itu, kata dia, harus disikapi penegak hukum dengan respon aktif terhadap segala potensi kecurangan yang bisa merugikan salah satu calon.

"Penegak hukum harus cepat bertindak jika ada hal-hal yang dianggap merugikan. Jangan memperlihatkan keterlambatan nanti ada kesan memihak. Ujungnya akan terjadi kerusuhan," ujarnya..

Selain itu, Erman berharap, jika kelak salah satu pasangan terpilih, sang pemenang harus mampu melakukan rekonsiliasi dan merangkul lawannya. Agar kinerja pemerintah bisa berjalan baik.

Berita Rekomendasi

"Presiden terpilih harus melakukan rekonsiliasi. Pemenang harus merangkul lawan politik untuk memudahkan jalan pemerintahan," imbuhnya.  (Edwin Firdaus)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas