Komisi I Minta Pemerintah Pro-Aktif Tangani WNI Korban Malaysia Airlines MH17
Komisi I DPR meminta Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) terdekat mengurus WNI yang menjadi korban tragedi Malaysia Airlines MH17
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Gusti Sawabi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi I DPR meminta Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) terdekat mengurus WNI yang menjadi korban tragedi Malaysia Airlines MH17. Pesawat tersebut jatuh di Negara Ukraina. Sebanyak 295 penumpang dan awak pesawat dilaporkan tewas.
"KBRI setempat harus secepatnya mengurus WNI yang jadi korban," kata Anggota Komisi I DPR Susaningtyas Nefo Kertopati ketika dikonfirmasi, Jumat (18/7/2014))
Perempuan yang akrab dipanggil Nuning itu meminta pelaku diadili. Pesawat tersebut diduga jatuh setelah ditembak rudal. "Masalah politik di Ukraina yang mengakibatkan perang seharusnya tak menjadikan wilayah kedirgantaraan umum menjadi korban," tuturnya.
Sementara Wakil Ketua Umum PAN Dradjad Wibowo menyatakan pihaknya berbela sungkawa kepada Ketua DPP PAN Didiek Supriyanto.
Pasalnya, sepupu dekat Didiek bersama suami dan kedua anaknya menjadi korban MH17. "Doa kami bagi korban dan keluarga besar," ujarnya.
Dradjad meminta Pemerintah RI pro-aktif ikut dalam tim investigasi internasional yang akan dibentuk sesuai dengan ketentuan penerbangan dunia. Hal ini penting sebagai wujud dari pembelaan negara kepada rakyatnya, dan sekaligus memberikan rasa adil dan damai kepada keluarga korban.
"Kami mengharapkan pemerintah Indonesia yang diwakili kedubes RI di Ukraina turut serta aktif dalam identifikasi dan pemulangan jenazah semua WNI yang menjadi korban, meskipun hal tersebut disadari tidak mudah," ungkapnya.