Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Adinda Sempat Tanya Alasan Sang Ibunda Memilih Malaysia Airlines

Kakak tertua Vicky, Herry Kardia (56), mengatakan Vicky setahu dia jarang menumpang pesawat Malaysia Airlines.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Adinda Sempat Tanya Alasan Sang Ibunda Memilih Malaysia Airlines
Tribunnews.com/Nurmulia Rekso
Herry Kardia, memegang foto sang adik Vickyline Kardia, bersama suaminya Emile Van Muijlwijk (45), dan putri bungsu mereka, Adinda Larasati Putri (9). Vicky, Emile dan Adinda adalah penumpang pesawat Malaysia Airlines MH 17, yang ditembak jatuh di Ukraina. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seorang warga negara Indonesia (WNI), Vickyline Kurniati Kardia (39), bersama suaminya yang berkebangsaan Belanda, Emile Van Muijlwijk (45), dan putri bungsu mereka, Adinda Larasati Putri Van,(9), tercatat sebagai penumpang di Pesawat Malaysia Airlines MH 17 yang ditembak jatuh di Ukraina.

Kakak tertua Vicky, Herry Kardia (56), kepada wartawan di kediamannya di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (18/7/2014), mengatakan Vicky setahu dia jarang menumpang pesawat Malaysia Airlines.

Namun yang ia tahu saat berangkat liburan ke Belanda, Vicky dan keluarganya menumpangi pesawat dari maskapai yang sama.

Adinda sesaat sebelum menumpangi pesawat itu dalam penerbangan ke Kuala Lumpur, bahkan sempat mempertanyakan pemilihan maskapai Malaysia Airlines oleh orang tua mereka.

Adinda yang masih berumur 9 tahun itu sempat khawatir, karena pada 8 Maret lalu pesawat Malaysia Airlines MH 370 rute Kuala Lumpur - Bejing menghilang, dan hingga kini belum ditemukan keberadaannya.

"Mama kenapa naik Malaysia Airlines, kan pesawat ini pernah hilang," kata Herry mengulangi pernyataan Adinda.

Pesawat yang ditumpangi rombongan tersebut ditembak jatuh di Ukraina, di wilayah konflik antara pemerintah Ukraina dan pemberontak pro - Russia.

Berita Rekomendasi

Akibat insiden tersebut 283 penumpang, dan 15 kru pesawat tewas. Hingga kini baik pihak Ukraina maupun pemberontak pro-Russia sama-sama menyangkal telah melakukan penembakan.

Herry mengaku mengetahui keponakannya itu pernah menuturkan demikian, setelah dihubungi ibunda Emile, sesaat setelah kejadian.
Selain mengabarkan kabar duka tersebut, ibunda Emile juga menceritakan saat-saat terakhir ia melepas rombongan tersebut di Belanda.

"Adinda walau pun masih berumur sembilan tahun dia tahu kasus Malaysia Airlines, dia pintar," terangnya.

Kata Herry adiknya itu bekerja di sebuah perusahaan cargo di Singapura.

Bersama sang suami dan putri bungsu, mereka mengunjungi negri kincir angin tersebut selama tiga minggu untuk berlibur, sekaligus mengunjungi anak kedua mereka yang bersekolah di Belanda.


Rombongan tersebut berencana pulang ke Singapura karena masa cuti mereka sudah habis. Mereka kembali ke Singapura menumpang pesawat dari maskapai yang sama, Malaysia Airlines.

Ia mengatakan keluarga telah mempercayakan pengurusan segala sesuatunya ke kerabat di Belanda.

Namun ia tetap berencana mengirimkan salah seorang anggota keluarga dari Jakarta ke Belanda, untuk membantu. Kata dia keluarga masih berharap bisa menemukan jenazah mereka.

"Mudah-mudahan jasad mereka masih bisa dikenali," tandasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas