Presiden SBY: Pendiri Bangsa akan Bersyukur Lihat Perkembangan Indonesia
para pendiri bangsa akan bersyukur, bergembira melihat transformasi bangsa Indonesia di abad-21 setelah 69 tahun merdeka.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yakin, para pendiri bangsa akan bersyukur, bergembira melihat transformasi bangsa Indonesia di abad-21 setelah 69 tahun merdeka.
Para pendiri bangsa akan bersyukur karena menurut SBY, dari bangsa yang saat merdeka sebagian besar penduduk-nya buta huruf. Rakyat Indonesia kini mempunyai sistem pendidikan yang kuat dan luas, yang mencakup lebih dari 200 ribu sekolah, 3 juta guru dan 50 juta siswa.
Dari bangsa yang tadinya terbelakang di Asia, SBY memastikan, Indonesia telah naik menjadi middle-income country, menempati posisi ekonomi ke-16 terbesar dunia.
"Bahkan menurut Bank Dunia telah masuk dalam 10 besar ekonomi dunia jika dihitung dari purchasing power parity," ungkap SBY dalam pidato kenegaraan dalam rangka HUT ke- 69 Proklamasi RI, di gedung MPR, DPR, DPD RI, Jakarta, Jumat (15/8/2014).
" Bersyukur karena dari bangsa yang seluruh penduduknya miskin di tahun 1945, Indonesia di abad ke-21 mempunyai kelas menengah terbesar di Asia Tenggara – dan salah satu negara dengan pertumbuhan kelas menengah yang tercepat di Asia," tambahnya.
Dari bangsa yang kerap jatuh bangun diterpa badai politik dan ekonomi, bangsa Indonesia, lanjutnya lagi, telah berhasil mengkonsolidasikan diri menjadi demokrasi ketiga terbesar di dunia.
"Pendek kata, setelah hampir 7 dekade merdeka, Indonesia di abad ke-21 terus tumbuh menjadi bangsa yang semakin bersatu, semakin damai, semakin makmur, dan semakin demokratis. Kita mengatakan semua capaian ini tidak untuk berpuas diri atau menepuk dada," kata SBY.
"Kita mengatakan ini untuk mengingatkan diri bahwa semua ini berawal dari revolusi 1945 yang dirintis para pendiri republik," tuturnya.
Perjalanan Indonesia sebagai bangsa sudah cukup panjang. Terlepas dari berbagai permasalahan yang masih ada, serta segala kekurangan yang ada, kata dia, sejarah menunjukkan perjuangan dan kerja keras bangsa Indonesia selama ini telah mengangkat derajat bangsa ke tingkat yang lebih tinggi.
Presiden mengungkapkan, semua hal yang dicapai sebagai bangsa, sebenarnya bukan monopoli siapapun. Semuanya, adalah kulminasi gabungan dari sumbangsih dan kerja keras seluruh generasi, dari era Presiden Soekarno, era Presiden Suharto, era Presiden B.J. Habibie, era Presiden Abdurrachman Wahid, era Presiden Megawati Soekarno-putri, hingga era saya saat ini.
"Insya Allah, ke depan, akan dilanjutkan di era Presiden Indonesia ke-7 dan Presiden-Presiden berikutnya," ucapnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.