Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tim Pemenangan Jokowi-JK: Tidak Boleh Sombong, Takabur dan Tinggi Hati

Tim Pemenangan Jokowi-JK Jatim memilih bersikap wajar dan tidak mengumbar ekspresi berlebihan.

Editor: Yulis Sulistyawan
zoom-in Tim Pemenangan Jokowi-JK: Tidak Boleh Sombong, Takabur dan Tinggi Hati
Tribunnews/Andri Malau
Ilustrasi 

Laporan Wartawan Surya, Mujib Anwar

TRIBUNNEWS.COM,SURABAYA - Berbeda dengan Tim Pemenangan Prabowo-Hatta yang masih wait and see, Tim Pemenangan Jokowi-JK Jatim memilih bersikap wajar dan tidak mengumbar ekspresi berlebihan.

Wakil Sekretaris Tim Pemenangan Jokowi-JK Jatim SW Nugroho mengatakan, DPP PDIP sudah menginstruksikan agar tim pemenangan di daerah tidak berlebihan dalam menyikapi keputusan KPU dan MK terkait hasil Pilpres 2014.

Tim juga diminta tidak sombong, takabbur, dan tinggi hati. “Meski kami senang dan bersyukur, tapi harus tetap bersikap wajar. Tidak perlu menggelar syukuran yang besar-besaran,” ujarnya kepada SURYA Online, Jumat (22/8/2014).

Menurut Nugroho, yang perlu dilakukan oleh tim pemenangan adalah mengawal jalannya pemerintahan baru kabinet Jokowi-JK selama lima tahun mendatang. Tapi yang melakukan hal itu Dewan Pimpinan Pusat (DPP).

“Kami yang di daerah, hanya akan mengamankan perintah dari Pusat,” jelasnya.

Apakah perlu partai pengusung Jokowi-JK ‘rujuk’ dengan partai Koalisi Merah Putih pendukung Prabowo-Hatta? Wakil Sekretaris Internal DPD PDIP Jatim ini langsung menimpali, bahwa hal itu tidak perlu dilakukan.

Berita Rekomendasi

“Apanya yang direkonsiliasi, wong tidak ada masalah. Pak Jokowi kan sudah menegaskan hal itu. Di Jatim Pak Sir (Ketua DPD PDIP Jatim) dengan Pak Faf (Sekretaris DPD Gerindra Jatim) tiap hari ketemu dan keduanya selalu guyon. Karena memang tidak ada masalah dan sekat-sekat personal,” imbuh Nugroho.

Hal yang sama juga terjadi di masyarakat. Paska gelaran Pilpres 9 Juli lalu, antara masyarakat yang mendukung Prabowo-Hatta dengan mereka yang mendukung Jokowi-JK langsung rukun dan kembali menjalani hidup bermasyarakat secara normal, seperti sedia kali.

“Jadi, dunia maya beda dengan dunia nyata. Kalau di dunia maya (sosial media), ada yang masih bersitegang, di dunia nyata (kehidupan sehari-hari), hal itu sudah lama tidak ada,” tegas Caleg DPRD Jatim terpilih dari Dapil VIII ini.

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas