Alasan PDI Perjuangan Elus-elus Boy Sadikin dan Djarot Saiful Sebagai Calon Pendamping Ahok
Ini dia alasan PDI Perjuanga mengelus-elus Boy Sadikin dan Djarot Saiful Hidayat sebagai calon pendamping Ahok.
Editor: Agung Budi Santoso
Laporan Nurmulia Rekso Purnomo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pascakeputusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang mengandaskan gugatan Prabowo Subianto - Hatta Rajasa, langkah Joko Widodo (Jokowi) menuju Istana semakin tidak terbendung. Posisi Gubernur DKI Jakarta akan diisi oleh Wakilnya yakni Basuki Tjahaja "Ahok" Purnama, dan hal itu membuat posisi Wakil Gubernur harus diisi orang baru.
Pasangan Jokowi - Ahok diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Gerindra. Rencananya dua partai yang berseteru hebat pada pemilihan presiden (pilpres) 2014 itu akan kembali duduk bersama untuk membicarakan pendamping untuk Ahok.
Wakil Sekjend Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP, Hasto Kristiyanto kepada wartawan di Rumah Aspirasi Jokowi - JK, di Jalan Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (23/8/2014), mengatakan kandidat yang diajukan harus disetujui kedua partai. Selain itu idealnya sang kandidat harus berasal dari PDIP, karena Partai Gerindra sudah memiliki Ahok sebagai wakilnya.
Hasto mengatakan partainya belum lagi membicarakan hal itu karena masih sibuk mengurus pelantikan Jokowi dan pelantikan sejumlah kader PDIP sebagai anggota DPR periode 2014 - 2019. Namun ia mengakui sudah banyak usulan dari masyarakat terkait calon-calon yang tepat menadampingi Ahok.
Dua nama yang digadang-gadang akan mendampingi Ahok salah satunya adalah Ketua DPRD DKI Jakarta sekaligus putra Ali Sadikin yang merupakan mantan Gubernur DKI Jakarta, yakni Boy Bernadi Sadikin. Hasto mengakui Boy punya potensi yang besar.
"Dengan cita-cita besar dari pak Ali Sadikin, maka dipastikan disitu juga memunculkan suatu semangat juang," katanya.
Nama besar Ali Sadikin kata Hasto akan menjadi inspirasi, karena menurutnya Ali Sadikin adalah sosok yang bersih dari segala kepentingan sepihak. Jakarta menurutnya butuh sosok yang tidak jauh berbeda.
Selain Boy nama yang kerap disebut adalah mantan Walikota Blitar yang didapuk sebagai tim Kampanye Nasional Jokowi - Jusuf Kalla (JK), Djarot Saiful Hidayat. Menurut Hasto pengalaman Djarot dua periode memimpin Blitar, tentunya akan menjadi bekal yang penting untuk membangun Jakarta.
"Ketika jadi walikota (Djarot) sangat baik melakukan reformasi anggaran, reformasi birokrasi, juga ada kebijakan-kebijakan pro rakyat," jelasnya.
Selain Boy dan Djarot menurutnya banyak nama lagi yang digadang-gadfang pantas mendampingi Ahok. PDIP kata dia tidak mengkhawatirkan hal itu, karena menurutnya banyak kader PDIP yang memiliki kriteria yang pantas.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.