Firman Beli Bendera ISIS di Senayan dan Toko Online
"Dia beli di online, buka web broser, dipesan lalu dikirim. Khusus untuk bendera masih kami sita," tambah Rikwanto.
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Rendy Sadikin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Firman Hidayat Silalahi (36), warga Depok yang diamankan karena mengidolakan kelompok terlarang Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) mengaku membeli bendera ISIS secara dalam jaringan (daring) alias online.
"Ditemukan beberapa bendera di rumahnya. Ada yang mengaku beli di Senayan dan ada yang beli secara online," ungkap Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto di Mapolda Metro Jaya, Minggu (24/8/2014).
Rikwanto melanjutkan, untuk bendera yang dibeli di Senayan, kebetulan saat itu dia sedang berada di kawasan Senayan. Ada suatu acara dimana penjual menjajakan bendera tersebut.
Lantaran kepincut, Firman membeli bendera itu. Ada pula beberapa bendera lainnya yang dibeli Firman melalui online. "Dia beli di online, buka web broser, dipesan lalu dikirim. Khusus untuk bendera masih kami sita," tambah Rikwanto.
Sebelumnya Firman diamankan jajaran Kepolisian Resor Kota Depok dari rumahnya di Jalan STM Mandiri, RT 4/9, Kemiri Muka, Beji , Depok. Firman diamankan dari laporan masyarakat yang mencurigai Firman terlibat kelompok radikal ISIS.
Selama pemeriksaan, Firman mengaku pernah ke Ambon, Maluku, saat ada kerusuhan di sana pada 2001. Lantaran tidak betah di Ambon, Firman pergi ke Aceh. Di sana ia ikut dengan orang tuanya sebagai perantau dan bekerja honorer.
Dari kediaman Firman, polisi menyita satu bendera hitam ISIS bertuliskan kaligrafi warna putih, tiga bendera kaligrafi tauhid, laptop Lenovo berikut mouse, satu rompi air softgun, serta sejumlah stiker Daulatul Islam Baaqiyah dan KTP milik Firman.
Setelah menjalani serangkaian pemeriksaan, diketahui Firman hanya penggemar ISIS serta tidak ada kaitan dengan jaringan teroris. Kini Firman dipulangkan.