Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pratu Reynold Bangga Kawal Jokowi

PRAJURIT Satu (Pratu) Reynold mengaku bangga lolos seleksi menjadi Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres).

Penulis: Eri Komar Sinaga
Editor: Ade Mayasanto
zoom-in Pratu Reynold Bangga Kawal Jokowi
TRIBUNNEWS.COM/HERUDIN
Anggota Paspampres memeriksa undangan yang memasuki tempat acara halal bi halal keluarga besar Partai Nasdem, relawan bersama presiden terpilih Joko Widodo dan wakil presiden terpilih Jusuf Kalla di arena JI Expo Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (22/8/2014). Usai penetapan Mahkamah Konstitusi (MK) yang menolak gugatan Prabowo-Hatta, pasangan Jokowi-JK mulai dikawal oleh Paspampres grup D hingga 20 Oktober mendatang. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eri Komar Sinaga

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PRAJURIT Satu (Pratu) Reynold mengaku bangga lolos seleksi menjadi Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres). Reynold mengaku dari Batalyon 900 Raider, Tabanan, Bali, hanya tiga orang yang lolos seleksi.

"Ya bangga lah. Untuk keluarga bangga, untuk diri sendiri bangga. Apalagi kalau kita sudah punya istri (dan) anak, punya cerita. Untuk sementara saya masih bujangan," ujar Reynold saat ditemui usai serah terima pengamanan dan pengawalan presiden dan wakil presiden dari Polri kepada paspampres di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Jumat (22/8/2014).

Reynold mengaku sebelumnya sudah menjadi anggota paspampres yang sejak era SBY dan sekarang mendapat kepercayaan untuk mengawal Presiden Terpilih Joko Widodo. "Pengalaman sudah dari sejak zaman Bapak SBY. Sudah hampir dua tahun. Ini sekarang dipercayakan lagi untuk mengawal Bapak Jokowi. Kami akan berikan sepenuhnya apapun yang ada pada diri kami," tambah Reynold.

Reynold juga mengatakan kesiapannya untuk mengamankan Jokowi apabila nanti melakukan blusukan. "Kami sebagai petugas pengamanan siap mengikuti kemauan presiden, dengan tetap mengikuti standar pengamanan," ujar pria asal Nusa Tenggara Timur itu.

Reynold baru saja kembali dari Korea Selatan menimba ilmu dari Presidential Security Service (PSS) Republic of Korea selama 3,5 pekan. Reynold mengaku menggunakan kesempatan di Negeri Ginseng itu untuk mendapat ilmu bagaimana mengamankan seorang presiden.

"Kami menimba ilmu menyangkut kontrateror pengamanan presiden. Contoh, presiden disandera di pesawat bagaimana caranya menyelamatkan beliau," tambah Reynold.

BERITA TERKAIT
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas