Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kisah Sopir Bajaj Pengantar Jokowi-JK Maju Sebagai Capres (2)

Anggota tim kampanye Jokowi-JK juga memeriksa interior bajaj. Saat itu, Mamat yakin bajaj-nya merupakan yang paling bersih

Penulis: Abraham Utama
Editor: Domu D. Ambarita
zoom-in Kisah Sopir Bajaj Pengantar Jokowi-JK Maju Sebagai Capres (2)
TRIBUNNEWS.COM/ABRAHAM UTAMA
Rahmat alias Mamat berfoto di samping bajaj yang dikemudikannya, Senin (25/8/2014) malam. Mamat adalah sopir bajaj, angkutan bermotor beroda tiga, yang ditumpangi Joko Widodo saat pengundian nomor urut pasangan capres-cawapres di gedung Komisi Pemilihan Umum di Jakarta, 1 juni 2014. 

Keluarga, Istri dan Tetangga Hebon Tonton Saya di TV

PERTEMUAN Rachmat alias Mamat, pengemudi bajaj dengan tim sukses Joko Widodo pada Minggu pagi di awal Juni lalu, terjadi tanpa sengaja. Pagi itu, Mamat sedang mangkal di dekat Stasiun KA Juanda, ketika seorang pria bertopi menghampirinya. Mamat memang kerap mangkal di dekat Stasiun Juanda atau sekitar 500 meter arah timur laut Istana Presiden.

Pria itu anggota tim kampanye pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla dan ingin menyewa 25 bajaj, alat transportasi umum beroda tiga. Mamat dan Bori, kawannya mengantarkan pasangan capres-cawapres, Jokowi - Jusuf Kalla mengambil nomor urut pacangan capres-cawapres ke KPU, 1 Juni 2014.

"Saya kira untuk kampanye," ujar Mamat saat berbincang dengan Tribunnews.com, Senin (25/8/2014) malam.

Para pengemudi bajaj yang menerima tawaran itu diminta berkumpul pukul 12.30 WIB di Taman Menteng, Jakarta Pusat, atau sekitar 500 meter di sebelah utara kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU). Semula direncanakan, Jokowi-JK bertolak ke KPU dari taman yang dulunya stadion kebanggaan Persija Jakarta itu. (Baca: Jokowi Naik Satu Bajaj dengan Anies Baswedan)

"Kami parkir berjejer di pinggiran taman. Lalu tim kampanye datang menyeleksi bajaj kami," ujar Mamat. Bajaj yang dikemudikan Mamat diparkir paling depan dan paling gres dibandingkan 24 bajaj lainnya. "Bajaj itu memang baru dibeli mamang (paman), persisnya sembilan hari sebelum kejadian saya mengantar Pak Jokowi. Mungkin sudah rezeki," ucapnya.

Anggota tim kampanye Jokowi-JK juga memeriksa interior bajaj. Saat itu, Mamat yakin bajaj-nya merupakan yang paling bersih. "Setiap pagi saya menyuci bajaj itu. Jadi saat itu memang kinclong," kata Mamat.

BERITA TERKAIT

Anggota tim pemenangan Jokowi-JK tampaknya juga sreg ke bajaj Mamat. Untuk memastikannya, mereka minta dilakukan uji jalan. Mamat diminta memajukan dan memundurkan bajajnya. Berhubung kendaraan itu masih baru, tak ada kendala pada performa mesinnya.

Pria yang pernah bekerja sebagai tukang semir sepatu ini bangga sekaligus degdegan ketika Jokowi dan Juru Bicara Tim Pemenangan Jokowi-JK, Anies Baswedan, masuk ke kabin bajajnya.

"Saya disuruh fokus mengemudi dan melihat ke depan. Saya tidak berani mengajak ngobrol mereka," cerita Mamat.

Mamat melajukan bajajnya pelan-pelan, tak lebih dari 5 kilometer per jam. Di sekeliling bajaj, para fotografer dan warga berebut memotret Jokowi yang berada di dalam bajaj. Butuh sekitar 20 menit untuk tiba di Gedung KPU. "Alon-alon wae, Mas," canda Jokowi kepada Mamat saat itu.

Mamat dan Bori tak hanya mengantar Jokowi dan JK ke KPU. Setelah pengundian nomor urut capres selesai, mereka mengantar Jokowi dan JK kembali ke Taman Menteng. Sebelum berpisah, Mamat menyalami Jokowi. Ia mengaku ikhlas tidak dibayar. "Tapi saya enggak sempat berfoto sama Pak Jokowi," sesalnya. (Baca: Prabowo Vs Jokowi antara Lexus Vs Bajaj)

Mamat dan Bori kemudian bertemu teman-temannya di Taman Suropati. "Ternyata di sana sudah ada teman yang memegang uang bayaran. Setiap orang mendapat Rp 300 ribu," ujar Mamat

Mamat semakin bangga ketika diwawancara wartawan dan foto wajahnya muncul di siaran hampir semua stasiun televisi. Kemunculan Mamat di televisi menimbulkan kehebohan di tengah keluarga dan tetangganya di Desa Cipanas, Cirebon. "Keluarga saya heboh, istri saya senang bukan main. Tetangga saya juga," ujarnya. (Baca: Sopir Bajaj Pengantar Jokowi-JK Daftar Capres Kini Jadi Bintang Iklan)

Mamat tak menikmati uang hasil penjualan bajaj karena bajaj tersebut bukan miliknya. Bajaj itu milik pamannya yang mengasuh dan membesarkan Mamat. "Sejak saya kecil, saya sudah dianggap anak oleh mereka," katanya. Mamat mengaku tak pernah mengenal orangtua kandungnya.

Setelah menyelesaikan pengambilan gambar untuk iklan, Mamat kembali ke kabin bajajnya yang sempit. Ia mengaku tetap menjadi sopir bajaj. "Saya dapat duitnya dari sini. Kalau duit iklan untuk anak, buat biaya pendidikan," kata Mamat. Mamat mengaku senang karena Jokowi terpilih menjadi presiden. Ia ingin Jokowi memperhatikan kesejahteraan sopir bajaj. "Dia kelihatannya sayang sama rakyat. Semoga enggak berubah," imbuhnya.

Belakangan Mamat berbahagai, karena menjadi bintang iklan yang akan tayang di stasiun televisi.  (Tribunnews/Abraham Utama)


Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas