Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Politisi PAN: Sebagai Aktivis Partai, Suhardi Tiada Duanya

Sebab, dirinya menilai Suhardi sangat menjalin hubungan persahabatan dengan ketua partai lainnya.

Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Rendy Sadikin
zoom-in Politisi PAN: Sebagai Aktivis Partai, Suhardi Tiada Duanya
Warta Kota/henry lopulalan
LAPORKAN KPU - Tim Kuasa Hukum Prabowo-Hatta, Didi Supriyanto jumpa pres mengadukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) di Jakarta, Jumat (1/8/2014). Laporan tersebut dilakukan lantaran KPU dinilai sepihak mengeluarkan Surat Edaran (SE) untuk membuka kotak surat suara. (Warta Kota/Henry Lopulalan) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Didi Supriyanto mengatakan almarhum Profesor Suhardi merupakan aktivis partai yang tiada duanya di Indonesia.

Sebab, dirinya menilai Suhardi sangat menjalin hubungan persahabatan dengan ketua partai lainnya.

"Sesama aktivis partai yang saya pikir tiada duanya. Sebagai ketua umum partai dia santun, berpendidikan tinggi, komunikasi baik dengan partai lain," kata Didi di kantor DPP Gerindra, Ragunan, Jakarta, Jumat (29/8/2014).

Dengan sikap yang seperti itu, Didi pun mengatakan, mampu membawa Gerindra menjadi lebih kuat dan tidak menganggap partai lain sebagai musuhnya, walaupun terjadi persaingan politik.

"Beliau kalau berbicara teratur, karena beliau akademisi. Hal ini jarang dimiliki partai lain," cetusnya.

Setelah 'kepergian' Suhardi tadi malam, Didi berharap ke depan Gerindra akan mendapatkan sosok pemimpin yang sama dengan sikap dan sifat Suhardi selama ini.

Suhardi yang dilahirkan di Klaten 13 Agustus 1952, merupakan salah satu orang yang ikut mendirikan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dan menjadi ketua umum partai tersebut selama 6 tahun.

Berita Rekomendasi

Selain itu, Suhardi pun dikenal seorang intelektual, akademisi, politikus dan praktisi kehutanan Indonesia.

Tercatat, Suhardi meninggal di Rumah Sakit Pertaminan Pusat (RSPP), Jakarta, pukul 21.40 WIB. Dirinya mengembuskan napas terakhir, setelah mendapatkan perawatan secara intensif karena penyakit kangker paru-paru dan akan dimakamkan di Yogyakarta.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas