Jokowi: Jadi Pemimpin Mesti Pahami Persoalan Rakyat
Presiden terpilih Joko Widodo mengatakan menjadi pemimpin bukan hanya duduk diruangan ber AC dengan kursi empuk lalu kerjaanya
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Hendra Gunawan
![Jokowi: Jadi Pemimpin Mesti Pahami Persoalan Rakyat](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/20140829_183851_jokowi-beri-penghargaan-ke-relawan.jpg)
Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Presiden terpilih Joko Widodo mengatakan menjadi pemimpin bukan hanya duduk diruangan ber AC dengan kursi empuk lalu kerjaanya hanya tanda tangan. Melainkan harus bersentuhan dengan rakyat.
“Menjadi pemimpin itu bukan hanya duduk di ruangan ber-AC dengan kursi empuk, tanda tangan. Jika hanya itu semua orang bisa, hanya tanda tangan aja. Tanda tanggan juga kajiannya telah diberikan dari bawah,” ujar Jokowi saat bersilaturahmi dengan tokoh dan kiai Nahdatul Ulama (NU) di Pondok Pesantren Al-Hikam, Depok, Jawa Barat, Sabtu (30/82014).
Jokowi mengatakan pekerjaan pemimpin itu sulit karena mesti mendengarkan, memahami, dan memecahkan persoalan rakyat. Hal tersebut dapat dilakukan apabila pemimpin dapat bertemu dan bersentuhan dengan rakyat.
“Yang sulit adalah memahami, melihat mendengarkan persoalan yang ada di bawah, apa yang disampaikian rakyat kepada pemimpinnya, apa yang di keluhkan rakyat oleh pemimpinnya, apa yang pemimpin lakukan terhadap masalah dilapangan itu yang hrus dikerjakan,” ujar Jokowi.
Sehingga lanjut Jokowi dirinya berdiskusi dan mengingatkan pasukan pengaman presiden untuk menyesuaikan prosedur pengamanan. Karena lanjut Jokowi apabila prosedur pengamanan ketat dirinya tidak dapat bersentuhan dengan rakyat dan memahami permasalahannya.
“Tapi kalau lalu saya distop sama Paspampers, kemudian tidak bisa ngomong, saya hanya latihan batin melihat kondisi masyarakat,”ujar Jokowi