JK Akui Dukung Jero Wacik Sebagai Menteri
Saat itu, JK masih menjabat wakil presiden mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Editor: Rendy Sadikin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden terpilih, Jusuf Kalla (JK), mengakui dirinya merupakan salah seorang yang mendukung Jero Wacik menjadi Menteri Kebudayaan dan Pariwisata pada 2004 lalu. Saat itu, JK masih menjabat wakil presiden mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Kepada wartawan saat ditemui di kediamannya di Jalan Brawijaya Nomor 6, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (5/9/2014), JK menyebutkan bahwa Jero yang juga merupakan pengusaha hotel itu memiliki kemampuan dalam bidang Kebudayaan dan Pariwisata.
"Waktu dia menteri pariwisata, saya yang usulkan. Menteri ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral) pemahamannya tidak sebaik pariwisata," katanya.
Jero pada Kabinet Indonesia Bersatu II ditunjuk sebagai Menteri ESDM, dan pada Selasa lalu (2/9), Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengumumkan Sekretaris Majelis Tinggi Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat itu, ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus korupsi di kementeriannya.
JK menganggap kurangnya pengetahuan Jero di bidang ESDM, sedikit banyaknya mempengaruhi dirinya untuk melakukan tindak pidana korupsi.
Jero ditetapkan sebagai tersangka setelah KPK mengembangkan penyidikannya dari kasus dugaan korupsi di Sekretariat Jendral ESDM, yang menjerat mantan Sekjen ESDM, Waryono Karno. KPK menduga Jero terlibat korupsi terkait Dana Operasional Menteri (DOM).
Ia juga mengatakan untuk mengantisipasi menteri-menteri di kabinet Joko Widodo (Jokowi) terjerat kasus serupa, ia berencana menaikan gaji menteri.
"Dulu pak SBY sempat mau menaikkan, tinggal di teken, tapi saya tidak tahu kenapa tidak jadi," tandas JK.