Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Gerindra belum memutuskan pengganti Ketua Umum Suhardi yang baru-baru ini karena kanker paru-paru.

"Kita tunggu 40 hari lah. Ada Waketum kan banyak," kata Anggota Dewan Pembina Gerindra Martin Hutabarat di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (4/9/2014).

Martin mengatakan roda organisasi tetap berjalan seperti biasanya dan tidak terkendala apapun juga.

"Pak Prabowo hadir sebagai pimpinan partai dan sebagai ketua dewan pembina," ujarnya.

Ia mengatakan pemilihan pengganti Suhardi akan diputuskan oleh Prabowo Subianto selaku Ketua Dewan Pembina Gerindra.

"Nanti ditentukan oleh ketua dewan pembina dalam rapat DPP. Kan kita ini termasuk partai baru, tapi partai baru yang langsung melejit," imbuhnya.

Sebelumnya Ketua DPP Gerindra Desmon J Mahesa mengatakan pihaknya akan mengosongkan jabatan tersebut hingga musyawarah nasional (munas) pada tahun 2015.

"Nanti di Munas akan ditunjuk pelaksana tugas," imbuhnya.
Gerindra tidak akan buru-buru menentukan ketua umum, Desmon mengatakan pihaknya telah menyelesaikan pemilihan presiden dan legislatif sehingga tidak hal yang urgen.

Desmon menyebut ada empat wakil ketua umum Gerindra yang berpeluang mengisi posisi Suhardi. Wakil Ketua Umum Gerindra antara lain Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Fadli Zon, Bidang Kesejahteraan Rakyat Sumarjati Arjoso, Bidang Keuangan dan Pembangunan Nasional Edhy Prabowo dan Bidang Ekonomi Murphy Hutagalung.

Sebelumnya diberitakan, wafatnya Profesor Suhardi membikin kosongnya posisi Ketua Umum Partai Gerindra.

Suhardi yang dilahirkan di Klaten 13 Agustus 1952, merupakan salah satu orang yang ikut mendirikan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dan menjadi ketua umum partai tersebut selama 6 tahun. Selain itu, Suhardi pun dikenal seorang intelektual, akademisi, politikus dan praktisi kehutanan Indonesia.