Dua Oknum Polisi Ditangkap Polisi Malaysia, Sompie: Polri Terbuka Terhadap Kritik
Ronny menjelaskan, secara hukum di internal dalam satu tahun sekali Polri melakukan Pemecatan Tidak Dengan Hormat. tahun ini mencapai 300 polisi.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Sahirul Hakim
TRIBUNNEWS.COM, PONTIANAK - Indonesia Police Watch (IPW) menilai penangkapan dua anggota Polri di Polda Kalbar di Malaysia, tidak terlepas dari kecerobohan Polri, khususnya Polda Kalbar.
IPW mencatat ada tiga kecerobohan Polri dalam kasus tertangkapnya dua anggota Polda Kalbar, AKBP Idha Endri Prastiono dan Bripka MH Harahap yaitu, mengapa kedua polisi itu bisa lolos pergi keluar negeri tanpa izin atasan.
Selain itu, IPW juga menilai buruknya sistem mutasi Polri dan cerobohnya Deputi SDM Polri jadi sebab lainnya. Ketiga, lemahnya pengawasan internal kepolisian dan atasan tidak peduli dengan tingkah laku bawahan.
Menyikapi hal ini Kepada Divisi Humas Mabes Polri, Irjen Pol Ronny Franky Sompie mengatakan, Polri sangat terbuka atas kritikan dari IPW dan siapun. Namun kritikan tersebut harus didasari data.
"Polri selalu menindak tegas seluruh anggota Polri baik itu berpangkat bintara pertama, menengah, dan tinggi. Apabila mereka melakukan pelanggaran kode etik Polri," ujar Ronny lewat via telepon kepada Tribun Pontianak, Minggu (7/9/2014) pukul 04.00 WIB sore.
Ronny menjelaskan, secara hukum di internal dalam satu tahun sekali Polri melakukan Pemecatan Tidak Dengan Hormat (PTDH) kepada anggota Polri, yang melanggar kode etik.
"Hampir 200-300 anggota polri yang di PTDH. Ini menunjukan bahwa, Polri tidak main-main dengan anggota yang nakal. Atau melanggar kode etik," ucapnya.
Menurutnya, tidak semua lembaga negara yang seperti Polri berani menindak tegas anggotanya hingga pemecatan dan sebagainya. Pada dasarnya, tidak ada sempurna semua lembaga negara.
"Jadi masih banyak anggota Polri yang bagus, tidak seperti yang diberitakan. Seolah-olah Polri sekarang ini, tidak pernah melakukan prestasi, kebaikan dan sebagainya. Pada hal selama ini Polri terus melakukan pengamanan baik Pemilu dan sebagainya," tutur Ronny.
Ronny berharap, masyarakat, media, dan lembaga lainnya harus betul-betul memahami masalah ini dengan baik. Sebab dua anggota Polri yang ditangkap di Malaysia belum jelas apakah bersalah atau tidak. Namun sayang, di Indonesia ini sudah di vonis seolah-olah bersalah.
"Kalau media di Malaysia, malah berita ini tidak di besar-besarkan. Sebab mereka disana juga masih menunggu, apakah bersalah atau belum," ungkapnya.