Ini Strategi Golkar Tarik Simpati Kawula Muda dan Hindari Stigma Partainya Orangtua
Partai Golkar mulai jenuh dengan basis massa tradisional dan mulai mengincar kawula muda.
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Agung Budi Santoso
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso siap maju dalam bursa calon ketua umum Golkar. Ia pun meminta partainya membuat lompatan besar agar tidak dicap sebagai partai cap orangtua.
Menurut Priyo, partai berlambang pohon beringin itu harus memperhatikan 14 juta pemilik twitter, facebook, dan path yang menjadi pemilih baru di 2019.
"Pola pikir mereka tentu akan jauh berbeda dengan generasi-generasi pemilih sebelumnya. Pada Pemilu 2019 nanti, jumlah generasi baru ini akan berlipat-lipat dari jumlah saat ini. Ini harus dibaca oleh Partai Golkar," kata Priyo dalam keterangannya, Minggu (7/9/2014).
Priyo mengatakan Golkar tidak boleh terpaku pada basis-basis tradisional. Ia menegaskan Golkar harus berani bertindak dan melakukan terobosan.
"Kita harus membuka lebar-lebar pintu partai bagi para generasi pembaharu-pembaharu muda di luar jalur ABG (ABRI/TNI, Birokrasi dan civil society yang terhimpun di Golkar)," tuturnya.
Generasi yang dimaksud Priyo, adalah generasi yang lahir dari gemblengan organisasi-organisasi kepemudaan, BEM, LSM, aktivis pers, profesional muda, pimpinan gerakan buruh, tokoh-tokoh pejuang desa, atau kelompok-kelompok aktivis yang kritis dan kreatif, yang sering menghiasi pemberitaan. Mereka adalah kekuatan besar yang selama ini belum tersentuh secara signifikan oleh tangan-tangan Partai Golkar.
Strategi lompatan besar ini, menurut Priyo, adalah upaya untuk menghindari stigmatisasi Partai Golkar sebagai Partai Cap Orang Tua. Penyebutan ini adalah sindiran yang teropinikan sebagai kumpulan para orang tua atau pensiunan yang mengalami proses penuaan.
Kata Priyo, dengan lompatan besar itu, Golkar akan semakin diperkaya sumber-sumber kader potensial yang bisa ditugaskan partai di seluruh tingkatan jenjang kepimpinan di Pusat dan Daerah. Langkah inilah yang akan membawa dan meneguhkan Partai Golkar sebagai Partai yang inklusif dan terbuka bagi seluruh elemen anak negeri.