TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polemik Rancangan Undang-undang Pemilihan Kepala Daerah membuat Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mundur dari keanggotaan sebagai kader Partai Gerindra. Partai itu yang mengantar Ahok ke kursi Wakil Gubernur DKI Jakarta mendampingi Gubernur Joko Widodo (PDIP).

Ahok segera menggantikan Jokowi sebagai Gubernur DKI setelah kader PDIP itu dilantik sebagai Presiden RI periode 2014-2019. Keputusan Ahok mundur dari Gerindra didorong oleh perbedaan sikap pribadi yang menolak sikap Partai Gerindra. Partai Gerindra menjadi salah satu yang setuju agar pemilihan kepala daerah dilakukan oleh DPRD. Sementara Ahok bersikap kepala daerah lebih baik dipilih oleh rakyat.

"Saya akan mengajukan surat berhenti. Hari ini saya siapkan suratnya. Saya akan kirim ke DPP, menyatakan untuk keluar dari partai," ujar Ahok di Balai Kota, Jakarta, Rabu (10/9/2014).

Mundur dari Gerindra, Ahok menyatakan tak akan bergabung ke Parpol hingga masa jabatan selesai pada 2017. Polemik ini mengundang kontroversi warga dunia maya. Tema penolakan pilkada oleh DPRD menghiasi trending topic Twitter dengan tanda #TolakPILKADAolehDPRD. Sementara pengunduran diri Ahok tampak dari kata kunci 'Gerindra' yang juga berada di deretan trending topic. Keriuhan serupa juga muncul di media sosial Facebook.

Selain kicauan netizen, beragam gambar menunjukkan penolakan RUU Pilkada juga diunggah di media sosial. Berikut ini sejumlah kicauan di Twitter mengenai topik menolak Pilkada via DPRD dan Ahok keluar dari Partai Gerindra:

‏@IweRamadhan     : "lalu, apa gunanya rakyat coba~ #TolakPILKADAolehDPRD"
    
‏@Anditan007     : Ahok out dr gerindra --> 1 kata: ”TEGAS” #TolakPILKADAolehDPRD

‏@NurQholiq     : ini kturunan cina tp hati bener2 cinta indonesia. http://de.tk/6Lx01o  #respectAhok #TolakPILKADAolehDPRD

‏@Ade_RambuAnarki : Lawan terus siapapun yg akan merampas hak rakyat pak @basuki_btp #TolakPILKADAolehDPRD #TolakRUUPilkada

‏@Bajang_Laily     : manusia haus jabatan mencari celah mencari kekuasaan #TolakPILKADAolehDPRD