Hidayat Nur Wahid Ingin Jokowi Ikuti Jejaknya Tolak Mobil Dinas Mewah
Ketua Fraksi PKS DPR Hidayat Nur Wahid mengaku dirinya juga pernah menolak menggunakan mobil mewah.
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ikut menyoroti pengadaan mobil Marcedes-Benz untuk menteri di kabinet Joko Widodo-Jusuf Kalla.
Ketua Fraksi PKS DPR Hidayat Nur Wahid mengaku dirinya juga pernah menolak menggunakan mobil mewah.
"Saat saya menjadi Ketua MPR, pernah menolak volvo, mobil mewah dinas," kata Hidayat di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (10/9/2014).
Saat itu, Hidayat menginginkan memakai mobil dinas lama atau yang murah untuk kegiatan sebagai Ketua MPR. "Jokowi pakai yang saya tradisikan, sudah dulu dipakai PKS," ujarnya.
Ia pun mendukung Joko Widodo bila presiden terpilih itu memutuskan tidak menggunakan mobil mewah. "Sangat mendukung. Jangan bermewah-mewah kalau Jokowi lakukan itu sama dengan prinsip PKS," kata Ketua DPP PKS itu.
Berdasarkan pengumuman pemenang lelang bernomor Peng-03/PPBJ-PKMPSM/08/2014 yang diterbitkan laman setneg.go.id, pemenang lelang pengadaan itu adalah PT Marcedes-Benz Indonesia.
Dalam pengumunan itu disebutkan, pagu anggaran untuk pengadaan mobil tersebut sebesar Rp 104,4 miliar dengan harga perkiraan sendiri sebesar Rp 101,1 miliar. Mobil-mobil mewah itu nantinya diperuntukkan bagi para menteri/pejabat setingkat menteri dan kendaraan untuk SBY dan Boediono sebagai mantan presiden dan mantan wakil presiden.
Sedangkan kendaraan untuk Jokowi dan JK sebagai presiden dan wakil presiden tidak masuk dalam lelang ini. Sebab, keduanya sudah secara khusus disediakan mobil kepresidenan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.