Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kubu SDA Ungkap Akal Busuk Romy Cs

Tamliha menuturkan Romy berkeinginan merebut kursi Wakil Ketua DPR.

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Kubu SDA Ungkap Akal Busuk Romy Cs
Tribunnews/Dany permana
Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto (dua kanan) duduk bersama Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Suryadharma Ali (dua kiri) dan Sekjen DPP PPP, Romahurmuziy (kiri) saat acara pendeklarasian dukungan kepada Prabowo di Kantor DPP PPP, Jakarta Pusat, Jumat (16/5/2014). PPP secara aklamasi akhirnya bersepakat mendukung Prabowo Subianto sebagai capres dalam Pilpres 2014 pada Juli mendatang. (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kubu Suryadharma Ali (SDA) mengungkapkan akal busuk kubu Romahurmuziy cs dengan melakukan berbagai macam pemecatan. Hal itu dikatakan Sekjen PPP versi SDA Syaifullah Tamliha di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (17/9/2014).

"Saya tahu akal-akal busuk mereka itu. Saya tahu teknik mereka, teknik mereka adalah seolah-olah tetap di koalisi merah-putih," kata Tamliha.

Tamliha menuturkan Romy berkeinginan merebut kursi Wakil Ketua DPR. Pasalnya paket yang ditawarkan koalisi merah-putih berisi PPP masuk dalam paket Pimpinan DPR. Kemudian sebelum Jokowi-JK menyusun kabinet, kata Tamliha, kubu Romy akan menggelar mukernas kembali.

"Lalu mengubah arah kebijakan, kemudian rapat lagi untuk pimpinan DPR termasuk wakil ketua DPR itu kan tidak bisa diganti dalam waktu 5 tahun," katanya.

Tamliha menilai hal itu menjadi permainan kubu Romy Cs. Penunjukan dirinya sebagai Sekjen PPP oleh SDA, kata Tamliha, untuk mempercepat Muktamar termasuk menyusun agenda serta panitia. Tamliha menuturkan pemilik suara PPP kurang lebih 1300 suara.

"Saya kasihan orang menggunakan PPP untuk memainkan demi kepentingan pribadi masing-masing," katanya.

Rapat Pengurus Harian (RPH) yang dipimpin SDA, menurut Tamliha, juga hanya tipuan Romy. Pasalnya, rapat tersebut akhirnya memecat SDA sebagai Ketua Umum PPP.

Berita Rekomendasi

"Lha yang ngundang Romy kok. Saya sebagai sekjen tidak mau membuat surat yang tidak lazim, itu mesti ditandatangani ketum. Dikasih ke sekjen, undangan apapun mesti gitu," ujarnya.

Tamliha pun membantah SDA bertindak kalap karena melakukan pemcetan kepada sejumlah pengurus.

"Enggak ada yang kalap, dia yang kalap enggak dapat pimpin DPR. Setelah nanti dia jadi pimpinan DPR, dapat dua-duanya itu kan enggak fair," kata Tamliha.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas