Jokowi Bilang 80 Persen PPP dan PAN Merapat, Ini Bantahan Hidayat Nur Wahid
Mantan Presiden PKS Hidayat Nur Wahid membantah klaim Jokowi yang menyebut PPP dan PAN 80 persen merapat ke kubu dia.
Editor: Agung Budi Santoso
TRIBUNNEWS.COM - Koalisi Merah Putih menyatakan diri tetap solid dan tak tergoda oleh tawaran dari presiden dan wakil terpilih Joko Widodo-Jusuf Kalla. Tawaran dari kubu Jokowi-JK dianggap sebagai lelucon yang justru membuat Koalisi Merah Putih makin solid.
"Kita anggap sebagai lelucon yang membuat kita makin solid karena buktinya banyak yang mencoba menggoda kami," kata Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera Hidayat Nur Wahid seusai menghadiri rapat konsolidasi bersama Koalisi Merah Putih di Kompleks Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (23/9/2014) malam.
Hidayat justru heran dengan pernyataan Jokowi yang mengatakan bahwa dalam waktu dekat Partai Amanat Nasional dan Partai Persatuan Pembangunan akan mendukung pemerintahan Jokowi-JK. Menurut Hidayat, pernyataan Jokowi itu hanya klaim sepihak.
Anggota Majelis Syura PKS itu melanjutkan, jika benar PAN dan PPP akan keluar dari Koalisi Merah Putih, maka kedua partai itu tidak akan lagi hadir dalam rapat Koalisi Merah Putih. Namun, kenyataannya PAN dan PPP tetap mengikuti rapat yang digelar di ruang Fraksi Golkar, lantai 12, Gedung Nusantara I, Kompleks Parleman, Jakarta, Selasa petang.
"Ungkapan Pak Jokowi yang yakin bahwa 80 persen PAN dan PPP merapat ke sana tidak benar. Kalau benar, PAN dan PPP tidak akan datang rapat," ujarnya.
Sebelumnya, Jokowi akan mengumumkan "teman baru" dalam koalisinya pada pekan terakhir bulan September 2014. Dua partai politik di luar kubu Jokowi-JK yang disebut-sebut bakal merapat adalah PAN dan PPP. Petinggi kedua partai itu datang ke Rakernas IV PDI Perjuangan di Semarang, akhir pekan lalu. "Kalau sudah hadir kan berarti sinyal. Kalau hadir, itu tanda-tanda. Kalau mau dipersenin, ya 80 persenanlah," ucap Jokowi. (Indra Akuntono)