Ke Mana Hadi Poernomo Setelah Jadi Tersangka?
Bekas Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Hadi Poernomo menjadi buah bibir akhir April silam
Penulis: Abraham Utama
Editor: Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bekas Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Hadi Poernomo menjadi buah bibir akhir April silam. Tepat pada hari ulang tahunnya yang ke-67, Senin (21/4/2014), Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menghadiahinya status tersangka.
Mantan Direktur Jenderal (Dirjen) Pajak itu diduga menyalahgunakan kewenangannya saat menangani keberatan pajak Bank Central Asia (BCA) tahun 2003 hingga 2004.
Lima bulan setelah ditetapkan menjadi tersangka, keberadaan Hadi diliputi tanda tanya. Gara- garanya, hingga saat ini, KPK tak kunjung memeriksanya. Hadi pun seolah hilang ditelan bumi, tidak ada kabar.
Kasus Hadi belakangan tenggelam di antara perkara-perkara besar yang ditangani KPK. Kasus hambalang yang menyeret Anas Urbaningrum, kasus mafia migas yang menjerat mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik, anggota DPR dari fraksi Partai Demokrat Sutan Bhatoegana lebih sering berada di permukaan dibandingkan kasus ipar taipan Setiawan Djody ini.
Saat Tribunnews.com mendatangi kediaman Hadi di kawasan Melawai, Jakarta Selatan, tak ada satu pun penjaga keamanan yang mau angkat bicara soal majikan mereka.
Hal sama mereka tunjukkan ketika rumah Hadi dikepung juru warta akhir April lalu.
Dari luar, sekilas terlihat tak ada kegiatan di rumah dua lantai berpagar setinggi 2,5 meter itu. "Bapak tidak ada di rumah," ujar seorang penjaga rumah Hadi.
Kediaman Hadi terletak di wilayah elite. Rumahnya bersebelahan dengan kantor International Committee of The Red Cross (ICRC). Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian berseberangan dengan rumah Hadi.
Di kawasan perumahan ini tidak terlihat aktivitas antarwarga. Rumah-rumah besar di daerah ini, serupa dengan kediaman Hadi, tertutup rapat dengan pagar yang tinggi menjulang.
Aktivitas di sekitar rumah Hadi hanya dilakukan beberapa pedagang kaki lima. Selebihnya, kompleks ini sepi dan gelap pada malam hari karena tak sedikitnya penerangan jalan.
"Dulu saya beberapa kali lihat dia olahraga dengan treadmill di teras lantai dua. Tapi sejak kejadian itu, saya sudah nggak pernah liat lagi," ujar seorang satpam ICRC.
Beberapa warga yang kerap bercengkrama di warung kecil dekat rumah Hadi pun mengungkapkan hal yang sama. Mereka berkata tidak pernah lagi melihat Hadi.
"Ya cuma lihat mobil masuk-keluar saja. Tapi kan tidak tahu itu siapa," ujar Santoso, pelanggan sate di seberang rumah Hadi.
Seorang karyawan ICRC bernama Ursula Langouran juga tak pernah lagi melihat keramaian di rumah Hadi. "Saya Senin sampai Sabtu kerja di sini, tapi nggak pernah lihat Hadi," katanya.
KPK sudah memeriksa sebelas orang berkaitan dengan kasus yang melilit Hadi, antara lain mantan Dirjen Pajak dan Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution dan bekas Kepala Kantor Wilayah Ditjen Pajak Jakarta Selatan, Sutrisno Ali. Namun, Hadi hingga saat ini belum dipanggil ke kantor KPK.