Walk Out dari Paripurna UU Pilkada, Ini yang Bikin Para Politisi Partai Demokrat Dikatai Banci
Perilaku ini yang membuat para politisi Partai Demokrat dikatai banci, terkait pilihan mereka melakukan walk out.
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Agung Budi Santoso
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPP Hanura Yani Miryam mengaku jengkel dengan sikap Partai Demokrat yang walkout dalam rapat paripurna pengesahan RUU Pilkada. Apalagi, Hanura telah mendukung opsi ketiga pilkada langsung dengan 10 catatan yang ditawarkan Demokrat.
"Saya memang jengkel sekali, tapi itu lah realita politik yang kita hadapi," kata Yani yang juga anggota Komisi II DPR dari Hanura ketika dikonfirmasi, Minggu (28/9/2014).
Yani sampai mengungkapkan Demokrat bersikap layaknya banci. Pasalnya setelah opsi ketiga didukung, Demokrat malah meninggalkan rapat paripurna.
"Kalau saya katakan Fraksi Demokrat main dua kaki tidak jelas dan bersayap, kasarnya banci," ujar Yani.
Dalam forum lobi yang memakan waktu selama empat jam, Yani menceritakan Hanura, PDI Perjuangan dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) telah sepenuhnya mendukung opsi ketiga usulan Demokrat.
"Tapi tidak ada hujan tidka ada angin, tiba-tiba menarik diri dan berkoar-koar di paripurna bahwa opsinya demokrat tidak diterima fraksi-fraksi kan ambigu namanya itu," imbuhnya.
Yani juga mengakui dalam forum lobi Demokrat memaksakan seluruh fraksi secara musyawarah mufakat menerima opsi ketiga Demokrat. Namun hal itu sulit dilaksanakan.
"Iya betul (memaksakan kehendak)," imbuhnya.