Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jelang Demo 'Bapak Antidemokrasi', Istana Sepi Pengawalan

Terlihat dua mobil polisi dari Polekstro Gambir dan satu mobil Direktorat Lalu Lintas.

Editor: Rendy Sadikin
zoom-in Jelang Demo 'Bapak Antidemokrasi', Istana Sepi Pengawalan
Kompas.com
Suasana di depan Istana Negara, Jalan Medan Merdeka Utara, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (30/9/2014), menjelang digelarnya aksi damai penyerahan penghargaan 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tidak terlihat pengamanan khusus di depan Istana Negara, Jalan Medan Merdeka Utara, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (30/9/2014), menjelang aksi damai penyerahan penghargaan "Bapak Antidemokrasi" kepada Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Pantauan Kompas.com, di sisi Jalan Medan Merdeka Utara belum terlihat pengamanan khusus. Di sisi utara dan barat Jalan Medan Merdeka hanya terlihat 19 buah pembatas berwarna oranye dan batu pembatas terpasang sejajar.

Terlihat dua mobil polisi dari Polekstro Gambir dan satu mobil Direktorat Lalu Lintas.

Sebanyak enam orang petugas piket dari Polsek Gambir berjaga di bawah tenda tepat di seberang kanan Istana Negara. Di dalam halaman Monas juga terlihat puluhan polisi yang rutin berjaga di Monas sisi utara tersebut selesai melakukan apel.

Sementara di Istana Negara terlihat pasukan pengamanan presiden atau paspampres berjaga di setiap sudut.

Mendekati pukul 10.00 WIB belum terlihat pula massa aksi ataupun atribut pendukungnya yang terpampang di lokasi aksi.

"Massa akan ada 100 orang. Kami sedang di jalan menuju TKP (lokasi)," ucap Ketua DPP Bara JP Bidang Aksi, Syafti Hidayat saat dihubungi.

Berita Rekomendasi

Massa akan melaksanakan aksi damai di tiga tempat di Jakarta. Pukul 10.00 WIB di seberang Istana Negara untuk menyerahkan penghargaan "Bapak Antidemokrasi" kepada SBY berupa trofi berukuran besar.

Kemudian, kata Syafti, pukul 11.30 WIB akan aksi di Kantor Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB).

Dalam aksi kedua, massa menyuarakan SBY jangan sampai menjadi Sekjen PBB atau lembaga dunia lainnya. Menurut mereka, dunia akan bertambah kacau jika seorang anti-demokrasi menjadi Sekjen PBB.

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas