Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Bonaran Seret Nama Bambang Widjojanto dalam Kasusnya

Bupati Tapanuli Tengah (Tapteng) Raja Bonaran Situmeang memenuhi panggilan pemeriksaan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin (6/10/2014).

Penulis: Edwin Firdaus
Editor: Gusti Sawabi
zoom-in Bonaran Seret Nama Bambang Widjojanto dalam Kasusnya
Warta Kota/Henry Lopulalan
Bupati Tapanuli Tengah Sumatera Utara Raja Bonaran Situmeang selesai menjalani pemeriksaan sekitar 9 jam di Gedung KPK, Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (3/1/2014). Raja Bonaran Situmeang diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan suap penanganan sengketa pemilihan kepala daerah di Mahkamah Konstitusi. (Warta Kota/Henry Lopulalan) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bupati Tapanuli Tengah (Tapteng) Raja Bonaran Situmeang memenuhi panggilan pemeriksaan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin (6/10/2014).

Dia akan diperiksa sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap sengketa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Tapteng di Mahkamah Konstitusi (MK).

Saat tiba di kantor KPK, pria yang dahulu dikenal berprofesi advokat ini membawa-bawa nama Wakil Ketua KPK, Bambang Widjojanto dalam kasus yang tengah menderanya.

"Tahukah kalian siapa lawan saya di pilkada Tapteng yang ada di MK itu? Dina Riana Samosir. Siapakah pengacara Dina Riana Samosir? Waktu itu adalah Bambang Widjojanto yang sekarang salah satu komisioner di KPK," kata Bonaran.

Menurut Bonaran, saat di MK, permohonan Bambang Wijojanto adalah mendiskualifikasi Bonaran sebagai calon
Bupati Tapteng. "Tapi MK saya menangkan maka diskualifikasi itu gak jadi. Alasannya waktu itu adalah perkara Anggodo," kata Bonaran.

Disisi lain, Bonaran mempertanyakan sangkaan KPK yang menyebut dirinya menyuap Akil Mochtar.

"Akil Mochtar ketika perkara saya diperiksa bukanlah ketua MK dan bukan juga hakim panel saya. apa relevansinya saya menyuap akil? karna saya sudah menang 62,10 persen," ujarnya.

Berita Rekomendasi

Sebab itu Bonaran mengklaim kasusnya bernuansa politis. "Saya lihat politis. saya secara fakta, nanti saya bagi, silahkan cek rekening saya. saya tidak miliki uang Rp1,8 Miliar atau lebih, bagaimana saya menyuap akil," imbuhnya.
Edwin Firdaus

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas