Fatwa: Paripurna MPR Bisa Mencair Bila Prabowo-Mega Berpelukan
Anggota DPD AM Fatwa yakin peluang untuk musyawarah mufakat masih dapat terjadi dalam pemilihan pimpinan MPR.
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Johnson Simanjuntak
![Fatwa: Paripurna MPR Bisa Mencair Bila Prabowo-Mega Berpelukan](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/20141007_150900_sidang-paripurna-pemilihan-pimpinan-mpr.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Paripurna pemilihan pimpinan MPR akhirnya diskors. Fraksi-fraksi dan kelompok DPD akhirnya kembali melakukan rapat konsultasi di ruangan kura-kura V Gedung MPR/DPR, Jakarta, Selasa (7/10/2014).
Rapat dihujani interupsi karena tidak adanya kesepakatan antara Koalisi Indonesia Hebat (KIH) dan Koalisi Merah Putih (KMP) terkait unsur DPD. Diketahui Oesman Sapta Odang menjadi wakil dari DPD untuk masuk dalam paket pimpinan MPR.
Anggota DPD AM Fatwa yakin peluang untuk musyawarah mufakat masih dapat terjadi dalam pemilihan pimpinan MPR. Hal itu dilakukan bila terjadi pertemuan informal antara dua tokoh politik.
"Ini kan politik, ada forum resmi, ada forum informal, ada pemain dalam, pemain luar, jadi menurut saya, musyawarah mufakat ini tercapai kalau Ibu Megawati bisa berpelukan dengan Prabowo," kata Fatwa di Gedung MPR/DPR.
Menurut Fatwa, dunia politik masih dapat mencair dan dinamis. Namun, dapat pula tercipta ketegangan.
"Untuk mencairkan atau membekukan, itu sering terjadi karena ada masalah. Figurlah yang bisa menyelesaikannya," ujar Fatwa.