Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Migran Care: SBY Perlakukan TKI Seperti Komoditi

Analis kebijakan Migrant Care Wahyu Susilo menyebutkan, SBY gagal melindungi buruh migran.

Penulis: Wahyu Aji
Editor: Rendy Sadikin
zoom-in Migran Care: SBY Perlakukan TKI Seperti Komoditi
TRIBUN BATAM/ARGIANTO DA NUGROHO
Petugas polisi pamong praja membantu menaikkan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) kedalam truk usai tiba di Pelabuhan Internasional Batam Center, Senin (5/5/2014). Sebanyak enam TKI bermasalah dideportasi dari johor, Malaysia dan ditampung sementara di Dinas Sosial Kota Batam sebelum dipulangkan ke daerah asalnya diantaranya Palembang, NTB, Kupang, Cianjur dan Sukabumi. (TRIBUN BATAM/ARGIANTO DA NUGROHO) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sepekan lagi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan pensiun. Rakyat akan mengingat kebijakan yang dihasilkan selama 10 tahun kepemimpinanya dengan segala akibatnya.

Analis kebijakan Migrant Care Wahyu Susilo menyebutkan, SBY gagal melindungi buruh migran. Kebijakan politik SBY tak berpihak kepada pahlawan devisa negara tersebut.

Menurutnya, sepanjang 2013 ada 398.270 kasus yang menimpa buruh migran di berbagai negara. Dan mayoritas korban adalah perempuan yang bekerja di sektor rumah tangga khususnya di negara Malaysia dan Arab Saudi.

"SBY memperlakukan TKI seperti komoditi, itu kegagalan utama pemerintahan SBY," kata Wahyu dalam diskusi Rapor Merah Kebijakan Politik Luar Negeri SBY di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Minggu (12/10/2014).

Menurutnya, pemerintahan SBY tidak memperhantikan mencegah kekerasan yang dialami oleh TKI.

Wahyu juga membandingkan pada era kepemimpinan Megawati Soekarno Putri dan Abdur Rahman Wahid (Gus Dur) tidak ada TKI yang dieksekusi.

Bahkan Gus Dur berhasil membebaskan Siti Zainab yang menghadapi ancaman hukuman mati.

Berita Rekomendasi

Lebih lanjut dirinya mengaku menyesalkan negara yang hanya mementingkan peningkatan pengiriman uang. Namun tidak memperhatikan keamanan nyawa TKI.

Ia juga mengatakan Badan Nasional Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) sebagai institusi negara yang memiliki kualitas pelayanan paling rendah.

"Ini adalah bukti kegagalan proteksi terhadap Warga Negara Indonesia yang ada di luar negeri," ujarnya.

Selain itu, Wahyu juga melontarkan kritik terhadap lemahnya diplomasi Indonesia untuk menyelamatkan TKI yang ternacam hukuman mati dalam forum-forum internasional yang diikuti Indonesia.

"Dari situ kita menilai politik internasional Indonesia gagal," tegasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas