Sekjen PPP: Tidak Boleh Alergi dengan Pemekaran Komisi
Sekjen PPP Romahurmuziy menuturkan pihaknya masih menunggu arsitektur kabinet yang akan dibentuk Joko Widodo-Jusuf Kalla.
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) belum menentukan sikap terkait wacana pemekaran komisi di DPR. Sekjen PPP Romahurmuziy menuturkan pihaknya masih menunggu arsitektur kabinet yang akan dibentuk Joko Widodo-Jusuf Kalla.
"Susunan kelengkapan dewan diantara anggota KMP dan KIH, jangan dipikir KMP tidak bangun komunikasi," kata Romi di Jakarta, Minggu (12/10/2014).
Romi mendengar adanya gagasan Jokowi yang berkembang dalam pemerintahan. Ia mencontohkan adanya reorganisasi eselon I seperti Dirjen PU bergabung ke Kementerian Pertanian agar program irigasi dapat berjalan dengan baik.
Romi mengatakan sebaiknya semua pihak tidak khawatir dengan adanya wacana pemekaran komisi. Pasalnya, banyak anggota yang harus mengikuti rapat dalam waktu yang bersamaan.
"Tidak boleh alergi dengan pemekaran komisi. Seringkali efektifitas anggota dalam satu persoalan sangat rendah karena bersamaan rapat pansus. Satu anggota dewan, rapatnya tiga sampai empat secara bersamaan," ungkapnya.
Ketika ditanyakan komisi mana yang akan diincar PPP, Romi belum dapat menjawabnya. "Kami tidak meyakini komisi dan mitra kerja bertahan, jadi kamu tunggu seluruh keanggotaan mitra kerja pascaarsitektur kabinet terbentuk," ujarnya.