Diskusi Building WOW, Diplomasi Pariwisata Cara Bung Karno
“Namun ketika pemimpin Uni Soviet Nikita Khrushchev mengundang Presiden Indonesia datang ke Moskow sekitar tahun 1961, maka atas permintaan Presiden S
![Diskusi Building WOW, Diplomasi Pariwisata Cara Bung Karno](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/20141015_104206_diskusi-buku-wow.jpg)
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Jasa Presiden Soekarno selalu disebut-sebut oleh umat Islam St Petersburg.
Mereka merasa bersyukur memiliki tempat ibadah The Blue Mosque begitu indah. Saat Perang Dunia II masjid ini sempat ditutup.
Atas permintaan Presiden Soekarno yang mengunjungi masjid ini pada tahun 1956, masjid ini dibuka kembali.
Masjid ini kini menjadi salah satu tujuan wisata ziarah yang dikunjungi oleh umat Islam dunia.
Presiden Soekarno juga disebut-sebut berjasa atas pemugaran makam Ulama besar penutur Hadits Imam Al Bukhori, di Samarkand, Uzbekistan. Awalnya makam tersebut tidak terawat dan nyaris hilang dari jejak sejarah.
“Namun ketika pemimpin Uni Soviet Nikita Khrushchev mengundang Presiden Indonesia datang ke Moskow sekitar tahun 1961, maka atas permintaan Presiden Soekarno waktu itu, supaya makam Bukhori dicari dan dipugar hingga tampak megah seperti sekarang,” cerita DR. Sapta Nirwandar SE, saat diskusi buku ‘Building WOW Indonesia Tourism And Creative Industry’ karyanya, di Ballroom Gedung Media Indonesia Kedoya Kebon Jeruk Jakarta Barat, Selasa (14/10/2014).
Wakil Menteri Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI ini, memang baru saja kembali dari Uzbekistan, dalam rangka memimpin Sidang Dewan Eksekutif Ke-99 UNWTO (United Nations World Tourism Organization), awal Oktober lalu (1-3/10/2014).
Indonesia terpilih sebagai Ketua Sidang Dewan Executive (Chairman), dan Sapta memimpin sidang tersebut.
“Kita bisa bayangkan betapa diseganinya Bung Karno sebagai pemimpin negara-negara dunia ketiga, di antara dua Blok negara-negara besar. Dalam kunjungan ke Moskow tersebut, Presiden Soekarno meminta kepada Presiden Kruschev untuk dapat berziarah ke makam Bukhari di Samarkand,” cerita Sapta.
Demikian pula, lanjut Sapta, bila kita berkunjung atau promosi pariwisata Indonesia di Afrika.
Hampir bisa dipastikan mereka akan menyambut baik. Sebagian besar masyarakat Afrika sangat mengenang jasa Bung Karno yang telah menyelenggarakan Konferensi Asia Afrika (KAA) di Bandung pada 1955.
Setelah KAA, bangsa-bangsa Afrika kemudian bangkit dan merdeka.
“Karena itu, warisan Bung Karno diabadikan dan dikenang dalam berbagai bentuk, seperti di Maroko ada Masjid Soekarno, ada juga Jalan Asia Afrika, serta di Aljazair ada gambar foto Bung Karno yang relatif besar di Museum Nasional Aljazair,” cerita Sapta.
Pemimpin Pemasar dan Penganjur Karena pengaruh dan jasanya, kata Sapta, Presiden Soekarno dinilai berhasil menjadi sosok pemimpin dunia yang berperan sebagai ‘marketer’ (pemasar), sekaligus mampu mengadvokasi (advocate), menyadarkan bangsa-bangsa di dunia.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.