Presiden Jokowi Gemar 'Blusukan', Paspampres Diminta Tidak Lengah
Meski karakter presiden lebih fleksibel dan luwes, Paspampres tetap tidak boleh lengah
Penulis: Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengatakan, Pasukan Pengaman Presiden (Paspampres), sebagai petugas yang bertanggungjawab mengamankan Presiden Joko Widodo untuk tetap harus menomorsatukan keamanan.
Meski karakter presiden lebih fleksibel dan luwes, Paspampres tetap tidak boleh lengah.
"Fleksibilitas jangan mengendurkan kewaspadaan. Ini menuntut kita lebih tinggi meningkatkan kewaspadaan ingat itu, ingat itu," kata Moeldoko kepada wartawan di markas Paspampres, Jalan Tanah Abang 2, Jakarta Pusat, Rabu (22/10/2014)
Menurutnya, sistem pengamanan VVIP tidak boleh lepas dari Standard Operasional Prosedur (SOP) yang sudah ditetapkan. Sebab, gangguan keamanan bisa datang dari mana saja dan kapan saja.
"Untuk mengamankan presiden atau VVIP pada prinsipnya tidak boleh memberi toleransi terhadap SOP sekecil apapun. Untuk itu tekankan cek dan ricek atas pengamanan yang dilakukan. Bagi paspampres hanya satu yang harus diberikan melipat gandakan profesionalisme, ketulusan dan kesiapsiagaan," tegas Moeldoko.
Diketahui, Panglima TNI memimpin upacara serah terima jabatan dari Mayjen TNI Doni Monardo yang dipindahtugaskan sebagai Komandan Jenderal Kopassus ke Mayjen TNI Andika Perkasa akan menjabat sebagai Danpaspampres.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.