Gayatri Pernah Berujar, Hidup untuk Bangsa dan Negara, Mati pun Demikian
Dedi, ayah dari Gayatri Wailissa (19) mengatakan anaknya pergi terlalu cepat.
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dedi, ayah dari Gayatri Wailissa (19) mengatakan anaknya pergi terlalu cepat. Namun ia tetap iklas atas kepergian Gayatri yang dinilainya sangat mendadak dan mengejutkan itu.
"Orang tidak ada riwayat sakit, dari dulu ngeluh pusing pun tidak. Kalau dari dulu pusing kan pasti saya sudah bawa ke dokter. Paling dia sakit maag saja, tapi tiap bangun tidur minum air es, itu sudah sembuh," ucap Dedi, Jumat (24/10/2014) di rumah duka RSPAD.
Dedi menuturkan, saat kelas 2 SMA dulu Gayatri pernah berujar dia ingin berbakti pada nusa dan bangsa. Serta kalaupun bisa, mati bagi nusa dan bangsa.
"Dia kalau belajar itu serius, berjam-jam. Saya pernah bilang kamu kok belajar serius sekali. Dia bilang bapa tenang saja. Saya ini hidup untuk berbakti pada nusa dan bangsa, mati pun kalau bisa untuk nusa dan bangsa," tutur Dedi.
Dedi menambahkan, putrinya tersebut juga kenal baik dan akrab dengan beberapa tokoh nasional seperti Prabowo, Fadli Zon, Dahlan Iskan, dan lainnya.