Selain BIN, yang Tahu Gayatri anggota BIN hanya Ayah dan Ibunya
Meninggalnya Gayatri Wailissa (17), gadis jenius yang menguasai 13 bahasa asing cukup mengejutkan. Terlebih setelah Ibundanya mengaku bahwa putrinya t
Penulis: Yulis Sulistyawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Meninggalnya Gayatri Wailissa (17), gadis jenius yang menguasai 13 bahasa asing cukup mengejutkan. Terlebih setelah Ibundanya mengaku bahwa putrinya tersebut adalah anggota Badan Intelijen Negara (BIN) sejak tiga bulan lalu.
Pengamat intelijen Ridlwan Habib mengaku tidak tahu apakah Gayatri tersebut anggota BIN atau bukan. Yang tahu bahwa Gayatri anggota BIN hanya BIN dan orangtuanya. "Silakan tanya ke BIN. Itu yang tahu BIN," ujar Ridlwan kepada Tribunnews.com, Sabtu (25/10/2014) malam.
Ridlwan kemudian menjelaskan bahwa BIN mencari bakat-bakat cerdas untuk dijadikan anggotanya dengan menjaring siswa-siswa SMA berprestasi dari seluruh Indonesia. "Yang diseleksi itu biasanya anak-anak yang mendapat rangking dan pasti anak berprestasi," ujar Ridlwan.
Anak-anak tersebut kemudian mendapat pendidikan di Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN). "Setiap angkatan sekitar 40-60 anak. Sekolahnya di Sentul, Bogor," ujarnya.
BIN membuat ketentuan, bahwa anak-anak yang lolos seleksi untuk mengikuti pendidikan di STIN BIN itu harus mengubah nama. "Namanya awalnya Agus bisa menjadi Hendra. Nama baru itu untuk nama dia selamanya selama menjadi anggota BIN," ujarnya.
Ridlwan kemudian menyebut, bahwa siswa STIN BIN tersebut harus sepengetahuan orangtuanya bahwa anaknya akan dididik menjadi anggota BIN. "Jadi yang tahu anak itu BIN atau bukan, hanya ayah dan ibunya. Bisa juga ayah atau ibunya saja. Kakak atau adik tidak ada yang tahu. Bahkan setelah nikah, suami atau istri tidak tahu," ujar Ridlwan.
Untuk Gayatri, yang mengungkap bahwa gadis jenius tersebut adalah anggota BIN adalah ayah dan ibunya. Bahkan sang ayah, sempat menunjukkan foto putrinya memakai baju BIN.
Gayatri Wailissa (17), remaja asal Ambon yang mendunia karena keahliannya menguasai belasan bahasa asing, Kamis (23/10/2014) sekitar pukul 19.15 WIB, meninggal dunia di Rumah Sakit Abdi Waluyo di kawasan Menteng, Jakarta Pusat. Gayatri meninggal dunia setelah menjalani perawatan intensif di rumah sakit tersebut selama empat hari.
Oleh dokter yang menanganinya, Gayatri didiagnosis menderita pendarahan di otak. Orangtua Gayatri, Dedy Darwis Wailissa, yang dihubungi dari Ambon, Kamis malam, mengatakan, putri kesayangannya itu meninggal dunia setelah empat hari dirawat di ruang ICU di rumah sakit tersebut.