Pagelaran Lagu dan Tor-tor Karya Taralamsyah Saragih Berlangsung Sukses dan Meriah
Batak Simalungun menorehkan suatu babak baru dalam perjalanan kebudayaan dan seninya.
Penulis: Eri Komar Sinaga
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eri Komar Sinaga
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Batak Simalungun menorehkan suatu babak baru dalam perjalanan kebudayaan dan seninya.
Setelah lama tidak terdengar bahkan terlupakan, malam ini pagelaran seni tor-tor dan lagu Simalungun yang diciptakan Taralamsyah Saragih (1918-1993) sukses dipentaskan di Teater Jakarta, Sabtu (25/10/2014). Gedung berkapasitas 1.200 orang itu hampir semuanya terisi penonton.
Pagelaran yang bertajuk 'Bintang Na Rondang, Karya Anak Negeri Jambarni Loja', adalah bentuk apreasi yang diberikan kepada Taralamsyah selaku maestro seni Simalungun yang keberadaannya lama terabaikan.
Karya Taralamsyah yang dipentaskan antara lain Sitalasari, Haro-haro, Mugutni Namatua, Marsalop Ari, Dai Da Pong, Deideng Mahar, Pining Anjei, Sermadengan-dengan, Pamuhunan, Runtentolo, Mariah Sibahuei, Andeka.
Kemudian Inggou Parlajang, Etah Mangalop Boru, Ilah Hasiholan, Padan Nasu Suhun, Bujur Jeham, Sihala Sitaronton, Poldung Sirotap Padan, Tuan Ma Gunung Malela, Ilah Bolon, dan Tading Ma Ham.
Ketua Umum Pagelaran Bintang Na Rondang, Kurpan Sinaga, mengatakan pagelaran tersebut bukanlah sekedar mengapreasi karya Taralamsyah semata.
"Bukan sekedar mengapresiasi karya Taralamsyah. Kita butuh karya cipta seni yang baru seperti Taralamsyah," kata Kurpan di Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Sabtu (25/10/2014) malam.
Untuk itu, lanjut Kurpan, DPD Etah Ham Mambangun Simalungun (Ehamsi) selaku penyelenggara telah menetapkan suatu paket kegiatan untuk mendorong perkembangan kesenian Simalungun.
Paket tersebut adalah pembangunan studio yakni Rumah Seni Taralamsyah yang berkedudukan di Pematang Siantar, Sumatera Utara, sebagai wahana bagi generasi muda yang memiliki bakat seni untuk berlatih.
Rumah seni tersebut nantinya akan dilengkapi dengan berbagai peralatan musik baik tradisional maupun modern berikut ruang untuk latihan menari.
Penyerahan Sertifikat Hak Cipta Lagu
Dalam acara tersebut juga disertai penyerahan Sertifikat Hak Cipta lagu Taralamsyah Saragih yang telah didaftarkan di Kementerian Hukum dan Hak Azasi Manusia kepada keluarga dan penghargaan dari masyarakat senilai Rp 100 juta yang diterima ahli waris sekaligus anak tertua yakni Edi Taralamsyah Saragih.
Tak lupa peluncuran buku berkisah perjalan hidup Taralamsyah dari kelahirannya di Pematang Raya, Simalungun, hingga harus hijrah ke Jambi dan berkarya untuk Provinsi Jambi.
Kisah hidup Taralamsyah tersebut dibukukan dalam 'Jejak Sepi Seorang Komponis Legendaris' yang ditulis oleh wartawan senior harian Kompas, Simon Saragih.
Turut hadir dalam acara tersebut tokoh-tokoh Simalungun antara lain bekas Menteri Pertanian Prof Dr Bungaran Saragih, bekas Menteri Negara Perumahan Rakyat, Dr Cosmas Batubara, Anggota DPR RI Junimart Girsang, Direktur Utama RS Jakarta Eye Centre dr Darwan Madja Purba dan lainnya.