Epyardi: Tidak Ingin Jadi Palu Saya Ingin Jadi Perekat
Saya tiap menit diancam PAW (pergantian antar waktu) melalui SMS. Saya diam saja, saya ingin menjadi perekat,
Penulis: Randa Rinaldi
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Adanya perpecahan internal Partai Persatuan Pembangunan telah menyita perhatian banyak pihak. Politisi PPP Epyardi Asda mengatakan, ia ingin menjadi perekat atas perpecahan yang terjadi di dalam partainya.
"Saya tiap menit diancam PAW (pergantian antar waktu) melalui SMS. Saya diam saja, saya ingin menjadi perekat, saya tidak ingin menjadi palu untuk memecahkan yang sudah berantakan ini," ujar Epyardi disela-sela Muktamar VIII PPP, Hotel Grand Sahid, Jakarta, Jum'at (31/10/2014).
Ia menghimbau sebaiknya kubu Romahurmuziy menghadiri Muktamar untuk beragumentasi. Epyardi menilai kubu Rommy bisa membuktikan dukungan dalam Muktamar tersebut.
Selain itu, Epyardi berencana akan maju sebagai calon ketua umum dalam Muktamar PPP. Ia menggangap pencalonannya sama sekali tidak diliputi ambisi pribadi namun untuk menyelamatkan partai.
"Saya tidak masuk kepengurusan PPP pun tidak apa-apa yang penting partai bersatu," tegas Epyardi.
Sebelumnya PPP kubu Romahurmuziy telah menggelar Muktamar VIII di Surabaya yang melahirkan kepengurusan baru PPP. Romahurmuziy juga akan memberi sanksi kepada kader PPP yang menghadiri muktamar. Sebaliknya muktamar versi Rommy dinilai tidak sah oleh kubu Suryadharma Ali.