Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dapat 'Kartu Sakti', Lisa Gemetar Disalami Jokowi

Tepuk tangan dari 150 warga dan sebagian Karyawan PT Pos Indonesia cukup meriah untuk Lisa dan anaknya tunggalnya.

Editor: Rendy Sadikin
zoom-in Dapat 'Kartu Sakti', Lisa Gemetar Disalami Jokowi
Warta Kota/henry lopulalan
Presiden Joko Widodo di dampingi oleh Ibu Negara Iriana peluncuran Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kantor Pos Besar, Jakarta Pusat, Senin (3/11/2014). Peluncuran kartu yang di hadiri oleh Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani,Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek dan menteri Kabinet Kerja lainya tersebut sebagai pemenuhan janji Jokowi semasa kampanye dulu. (Warta Kota/Henry Lopulalan) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tak bisa disembunyikan lagi mimik senang Lisa (26), warga Jalan Kartini 13, Sawah Besar, Jakarta Pusat ini, saat berfoto bersama Presiden RI Joko Widodo di Lantai II Kantor Pusat PT Pos Indonesia Lapangan Banteng, Senin (3/11/2014).

Lisa terlihat lega ketika kedua tangannya sudah memegang Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) dan Kartu Indonesia Sehat (KIS), sambil menggendong anaknya bernama Dita (3) yang menyandang disabilitas.

Kilatan cahaya jepretan kamera tak henti-henti menyorot wajah Lisa hingga menyinari Lantai II Kantor Pos Pusat, atau loket penukaran Kartu Perlindingan Sosial (KPS) menjadi Kartu Keluarga Sejahtera (KKS), Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar, dan Sim Card Handphone yang berisi uang elektronik.

Lisa dibantu tetangganya dari Dinas Sosial di wilayah Kartini mendapat kartu sakti secara simbolis di masa pemerintahan Jokowi. Tepuk tangan dari 150 warga dan sebagian Karyawan PT Pos Indonesia cukup meriah untuk Lisa dan anaknya tunggalnya.

Sesuai berfoto ria dengan Jokowi, wanita yang sudah bekerja sebagai pembantu rumah tangga selama lima tahun ini mengaku sempat gugup saat petugas meminta Kartu Tanda Penduduk (KTP) asli, Kartu Keluarga, Kartu Perlindungan Sosial (KPS), di loket 40.

Lisa lalu mendapat satu amplop putih berisi dua kartu dan uang tunai. Dua kartu yaitu KKS dan KIS dan uang senilai Rp400 ribu dan Sim Card XL untuk e-Cash Mandiri, uang elektronik.

Tangan Lisa gemetar gembira dan berterima kasih kepada tetangganya yang telah membantunya untuk membuatkan KPS, dan diganti menjadi KKS dan KIS.

Berita Rekomendasi

"Saya terima kasih bu. Udah bantu saya. Saya benar-benar terima kasih," ucap Lisa ke salah seorang wanita berjilbab hitam yang enggan disebut namanya itu.

Suasana ruangan yang disesaki 150 warga lebih dari RW 01-04 Kelurahan Pasar Baru, membuat Lisa menggenggam erat amplop putihnya lantaran takut terjatuh ke lantai.

Ia pun dituntun salah seorang anggota berseragam hitam, dari Tim Reaksi Cepat (TRC) Kementerian Sosial (Kemensos RI) menuju kursi yang tak jauh dari loket. Lisa duduk sambil menggendong anaknya yang masih tidur dengan kondisi mulut terbuka.

Air mata Lisa berkaca-kaca. Dirinya mengaku kini bisa mengobati anaknya yang sedari kecil mengalami disabilitas.

"Sudah sejak dari kecil mas. Kalau biaya ke rumah sakit untuk pengobatan, sekali dateng Rp150 ribu. Beban juga mas buat saya," terangnya sambil memegang Kartu KKS dan KIS-nya di kedua tangannya.

Lisa yang suaminya hanya penjaga warung internet (warnet) di Kawasan Sunter, Jakarta Utara, mengakui setiap bulan, hanya memperoleh Rp1 juta untuk biaya hidupnya bersama suami dan anaknya.

Sambil menimang, wanita bertubuh gemuk ini mengatakan untuk biaya kebutuhan keluarga sehari-hari saja pendapatan itu tidak mencukupi.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas