Tanggapi Pemecatan, Haji Lulung: Itu Keputusan Orang Zalim
Haji Lulung tersebut menganggap bahwa keputusan pemecatan dirinya merupakan keputusan orang zalim.
Penulis: Adi Suhendi
Editor: Rendy Sadikin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai Persatuan Pembangunan (PPP) DKI Jakarta Abraham Lunggana menganggap pemecatannya yang dilakukan Ketua Umum PPP versi Muktamar Surabaya Romahurmuziy (Romi) salah kaprah.
Bahkan pria yang akrab dipanggil Haji Lulung tersebut menganggap bahwa keputusan pemecatan dirinya merupakan keputusan orang zalim.
"Namanya juga keputusan orang zalim. Romi memutuskan pemecatan tersebut dengan menggunakan pasal nggak sabar," ungkap Haji Lulung di ruang kerjanya, Gedung DPRD DKI Jakarta lantai 9, Senin (10/11/2014).
Lulung menyebut upaya Romi memecat dirinya dan memasukan orang-orangnya hanya untuk memenuhi syahwat politiknya untuk mendapatkan kekuasaan dan menyelamatkan diri dari dugaan-dugaan kasus yang melilit mantan Sekjen partai berlambang Kabah tersebut.
"Dia mau pindahkan PPP dari Koalisi Merah Putih kepada Koalisi Indonesia Hebat. Kenapa demikian? Karena Romi ingin kasusnya selesai dan mendapat kekuasaan," kata Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta ini.
Dikatakan dia, pemecatannya dari Ketua DPW PPP DKI Jakarta merupakan sesuatu yang keliru, selain itu ia minta Romi untuk malukan taubatan nasuha atas tindakannya yang dianggap zalim.
"Dia memecat saya itu keliru. Saya minta dia untuk melakukan taubatan nasuha saja. Selain itu, saya minta maaf kepada masyarakat atas konflik internal ini. Konflik ini terjadi karena ada orang dzolim yang ingin memenuhi syahwat kekuasaan," ungkapnya.