Andreas Hugo Pareira: Jokowi Kita Acungi Jempol
Wakil Sekjen DPP PDI Perjuangan Andreas Hugo Pareira menganggap Presiden Jokowi, justru menampilkan wajah baru dalam diplomasi RI
Editor: Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -Politisi PDI Perjuangan Andreas Hugo Pareira menganggap Presiden Jokowi, justru menampilkan wajah baru dalam diplomasi RI. Ia menyebut, diplomasi Jokowi yang lugas, langsung pada pokok permasalahan dengan pesan-pesan yang jelas dan mudah dipahami.
"Saya kira ini justru penting dan lebih baik untuk Kepentingan Nasional kita. Karena tokoh, masyarakat internasional khususnya para pebisnis dan investor ingin tahu langsung, apa kebijakan dari pemerintahan Jokowi-Jk," kata Andreas, Kamis (13/10/2014).
Pernyataan Andreas sekaligus menjawab pernyataan Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddiq. Sebelumnya, Mahfudz mengkritik, misi pemasaran Presiden Jokowi di forum APEC Beijing, minim visi politik.
Mahfudz menyayangkan kesempatan yang ada di forum resmi maupun tidak resmi APEC, tidak digunakan Presiden Jokowi untuk menyampaikan dan menegaskan visi dan sikap politik Indonesia.
"Paparan presiden yang full marketing, tapi minim kebijakan politik seperti gadis yang sedang menelanjangi diri untuk mempersilakan semua laki menjamahnya atas nama investasi," kata Mahfudz.
Andreas kemudian menegaskan, Presiden Jokowi memang bukan seorang orator, bukan tipe pemimpin flamboyan.
"Tapi dia menampilkan gayanya yang simple dalam komunikasi, humble dalam bersahabat, tetapi tegas dalam sikap terutama yang menyangkut kepentingan nasional," kata Andreas.
"Gaya ini justru menarik, karena sebagai seorang baru dari negara besar, kita patut bangga bahwa Jokowi penuh percaya diri berbicara di dalam sebuah forum besar seperti APEC menjelaskan platform politiknya kepada para CEO dr berbagai negara,' lanjutnya.
Soal gaya 'marketing' diplomacy nya Jokowi, lanjut Andreas, sebenarnya sah-sah saja. Karena memang seorang presiden yang memahami diplomasi, justru, ke luar negeri dia harus menjadi 'salesman' untuk negara nya.
"Karena fungsi diplomasi memang demikian, how to introduce your national interest (your product), so other countries, people in another countries understand your national interest, so they will join to cooperation with your country," Andreas mengatakan.
Dalam hal ini soal terminology, kalau didalam politik lnternasional kita menggunakan terminology diplomasi, dalam dunia bisnis orang menggunakan terminology marketing. Jadi baik secara teoritis maupun praktik, Jokowi dalam penampilan persana di forum internasional boleh kita acungi jempol," papar Andreas lagi.