Nurdin Halid: Saya Bukan Karbitan di Golkar
"Mereka itu suruh istighfar lah, Astaghfirullah. Saya bukan karbitan di Golkar, saya paham aturan organisasi," kata Nurdin Halid.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nurdin Halid membantah penunjukan dirinya sebagai Ketua Steering Commitee Rapimnas DPP Partai Golkar di Yogyakarta pada 17-18 November mendatang bagian dari strategi untuk memenangkan Aburizal Bakrie yang akan kembali maju sebagai calon ketua umum. Ia mengatakan, penunjukannya tak terlepas dari posisi dan tanggung jawabnya sebagai Ketua DPP Bidang Organisasi dan Daerah.
"Saya bukan ditunjuk. Saya ini kan Ketua DPP Bidang Organisasi dan Daerah. Dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga, saya memang memiliki tanggung jawab dalam pelaksanaan rapat," kata Nurdin, sebelum rapat pleno DPP Partai Golkar, di Kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Kamis (13/11/2014). [BACA: Senior Golkar Ragukan Nurdin Halid]
Oleh karena itu, menurut dia, tidak ada yang aneh dari penunjukan dirinya. Terkait beberapa politisi senior yang mempermasalahkan penunjukannya, Nurdin hanya menjawab santai.
"Mereka itu suruh istighfar lah, Astaghfirullah. Saya bukan karbitan di Golkar, saya paham aturan organisasi. Saya bertekad Partai Golkar ini harus berlandaskan konstitusi," ujarnya. [BACA: Munas Golkar Jangan Kasar]
Rapimnas Golkar rencananya akan membahas waktu dan tempat pelaksanaan Musyawaah Nasional dengan agenda pemilihan ketua umum. Menurut Nurdin, Munas bisa saja digelar pada tahun 2014 ini atau pun 2015 mendatang.
"Terserah peserta Rapimnas nanti. Saya sebagai Ketua SC tidak ada rancangan apa pun," ujarnya.
Sebelumnya, sejumlah politisi senior Golkar protes atas rencana Rapimnas yang dianggap hanya untuk menggalang dukungan dari DPD I kepada Aburizal. Aburizal disebut berencana mengubah syarat calon ketua umum harus didukung 30 persen Ketua DPD I Partai Golkar.
Padahal, dalam AD/ART, semua politisi Golkar berhak maju sebagai calon ketua umum dengan syarat minimal lima tahun menjadi kader Golkar, berprestasi, tidak memiliki cela, dan didukung oleh 30 persen pimpinan DPD tingkat I/II serta pimpinan ormas pendiri.
Aburizal juga disebut hendak mempercepat pelaksanaan Munas sehingga calon ketua umum lain tak mempunyai waktu untuk melakukan konsolidasi. [BACA JUGA: Jusuf Kalla Bisa Jegal Ical]
Penulis: Ihsanuddin